Lihat ke Halaman Asli

Ajeng Mustika

Mahasiswa/Universitas Airlangga

Mahasiswa BBK3 UNAIR Mengajar Siswa TK dan SD dalam Program Tebar Harsa di Desa Kembangan

Diperbarui: 7 Februari 2024   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Gresik, 24 Januari 2024 - Mahasiswa Belajar Bersama Masyarakat III Universitas Airlangga (KKN BBK III Universitas Airlangga) di daerah Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik mengadakan kegiatan Tebar Harsa. Tebar Harsa sendiri berarti menyebarkan kebahagiaan, yang mana hal tersebut menjadi salah satu program kerja mahasiswa BBK 3 UNAIR di Desa Kembangan.

Program ini sendiri dilakukan secara berkala guna memastikan tujuan pendidikan dan pelatihan tersampaikan dengan baik. Tebar Harsa yang dilakukan pada 24 Januari adalah kegiatan Tebar Harsa yang ketiga. Kegiatan saat itu ditujukan kepada anak TK dan SD di Desa Kebomas yang difasilitasi oleh BUM Desa di rumah yang beralamatkan Jalan Intan III Nomor 8. Dalam hal ini para siswa berkumpul di lokasi dan dilakukan pembagian kelompok berdasarkan kelas atau grade mereka. Sebelum melakukan pembagian kelompok, para peserta saling memperkenalkan diri dan menyebutkan hal-hal yang mereka sukai guna lebih mengenal satu sama lain. Kemudian, para peserta anak TK dan SD menyampaikan subjek pelajaran yang ingin mereka pelajari, diantaranya adalah matematika, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. 

Peserta siswa kelas 5 SD mempelajari tentang bangun ruang prisma dan limas. Peserta tersebut mempelajari bagaimana karakteristik serta perbedaan bangun ruang serta cara menghitung luas alas, luas permukaan, serta volume bangun ruang tersebut. Setelah diberikan penjelasan mengenai beberapa materi, siswa kelas 5 SD berlatih dengan menjawab soal yang ada di buku paket. Hal tersebut juga berlaku hal yang sama dengan siswa kelas 4 SD yang mempelajari materi tentang sudut pada bangun datar. Selain itu, siswa kelas 2 dan kelas 3 mempelajari tentang perkalian dengan menggunakan metode reading aloud. Reading aloud sendiri juga bertujuan untuk melatih artikulasi dan meningkatkan nurturant effect seperti kepeecayaan diri, motivasi, dan kesenangan dalam belajar. Berbeda dengan salah satu siswa TK B yang masih dalam tahap mengenal angka sehingga proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan yang lebih khusus, yang mana diberikan gambar dengan jumlah tertentu kemudian siswa TK tersebut belajar unuk menghitung satu per satu.

 Setelah belajar perkalian, siswa tersebut belajar bahasa inggris tentang vocabulary anggota tubuh. Tentunya pembelajaran dilakukan dengan menyanyi bersama sehingga ingatan vocabulary tersebut tidak  mudah hilang dari ingatan. Metode reading aloud sendiri sebenarnya dilakukan dengan membaca teks dengan suara yang keras sehingga dapat meningkatkan fokus perhatian peserta sehingga meningkatkam intensitas kelompok belajar. Namun, tentunya metode tersebut juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah kurang cocok untuk diterapkan di subjek pelajaran matetmatika, kemudian peserta didik yang masih di kelas rendah umumnya belum bisa memahami apa yang mereka baca.

Hasil dari kegiatan ini adalah peserta mampu memahami subjek pelajaran dengan lebih cepat. Selain itu, peserta juga diharapkan memiliki semangat yang lebih tinggi dengan belajar bersama komunitas. Tentunya tebar harsa ini merupakan bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat dimana mahasiswa BBK mendorong pencerdasan siswa TK dan SD melalui les yang diselenggarakan di BUM Desa sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline