Lihat ke Halaman Asli

Ajeng Leodita Anggarani

Mamanya Toby & Orlee

Cerpen | Kado dari Ibu

Diperbarui: 22 Desember 2019   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash

Nyonya Camilla duduk di kursi kerjanya, tangannya sibuk mengetik banyak nama di laptonya. Sebentar lagi ulang tahunnya yang ke-55. Wanita kaya itu berencana mengundang semua koleganya. Mulai dari teman arisan sampai partner bisnis propertinya. Ide acara sudah ia sampaikan ke pihak event organizer ternama yang dibayarnya senilai ratusan juta.

"Sudah semua?" Tanya Tuan Amroe, suaminya.

"Sepertinya masih ada yang kurang," jawab nyonya Camilla seraya mengetuk-ngetuk jarinya ke meja.

"Malam ini harus selesai ya, Sayang. Jangan sampai ada yang terlewat. Apa kau akan mengundang..."

"Tidak, aku tahu maksudmu, sayang. Tapi aku tak akan mengundangnya. Kau paham, kan?"

Tuan Amroe tak melanjutkan pertanyaannya lagi. Dibalik kecantikan istrinya, ada sifat keras kepala yang belum bisa dia kalahkan. Tapi kelak, akan ada kejadian yang membuat istrinya menyadari bahwa banyak hal salah yang sudah dibiarkan dan bisa menjadi bom waktu nantinya.

Nyonya Camilla melemparkan senyum bahagia ke arah lelaki pujaannya. Walaupun sesaat tadi ada hal yang membuat perasaannya tak enak. Wanita berwajah cantik hasil kemutakhiran ilmu kedokteran itu begitu bersyukur memiliki suami seperti tuan Amroe. Pria  yang sudah mengangkat derajatnya dan melimpahkan banyak cinta dan harta padanya.

Semua undangan sudah hadir di hotel Bima Candra. Pakaian mewah, gemerlap perhiasan serta kado di tangan mereka adalah pemandangan yang menarik untuk dilihat. Sebelum masuk ke ruangan pesta, para undangan harus mengisi buku tamu dan menuliskan ucapan di sebuah papan untuk si pemilik hari kelahiran ini. Kemudian petugas penerima tamu akan memberikan merchandise berupa sebotol parfume dari perusahaan baru yang dikelola nyonya Camilla. Dan perusahaan ini adalah kado ulang tahun dari tuan Amroe padanya.

Semua tamu berusaha mencari-cari dimana keberadaan si pemilik pesta. Nyonya Camilla masih berada di ruang rias bersama seorang make up artist dan Cody, anak laki-lakinya. Wajah Cody mirip sekali dengan ayahnya. Rambut ikal dan hidung bangirnya seringkali menyita banyak lawan jenisnya. Usianya 25 tahun dan memilih untuk tinggal di Jerman. Dua hari yang lalu Cody diminta ibunya pulang untuk acara besar ini.

"Cody, dimana kakakmu?" tanya nyonya Camilla sambil memperhatikan riasan di wajahnya.

"Entahlah, aku merasa ada atau tidak ada dia, itu sama sekali tidak penting, Mom."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline