Lihat ke Halaman Asli

Pipit Noviani Jiwa Kartini Masa Kini

Diperbarui: 6 Juni 2024   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Lokakarya Guru Penggerak angkatan 3 (Dok. pribadi)

Setiap manusia memiliki tujuan hidup yang berbeda , kita harus melakukan usaha dan menentukan tujuan yang akan kita capai dimasa depan. Dalam menentukan tujuan hidup harus jelas, kita hidup di tengah masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat . oleh karena itu dalam bertindak harus mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya, Pipit Noviani lahir di Subang 22 November 1984, beliau berpendapat bahwa dalam hidup kita harus dapat menentukan tujuan apa yang akan kita raih dimasa depan.

 Ibu Pipit mengawali karir sebagai seorang pendidik pada tahun 2005, mengajar disalah satu SD Negeri yang berada di kecamatan Klari kabupaten Karawang. Beliau mempunyai prinsip " menuju tak terbatas dan melampauinya" , menurut beliau kita sebagai manusia keinginan kita harus kuat, harus mampu keluar dari zona nyaman dalam diri kita. Menuju tak terbatas dan melampauinya adalah terkadang kita merasa takut untuk mencoba sesuatu yang baru dan bahkan ketika hal baru itu belum pernah ada orang yang melakukannya dan sebelum kita mencoba , kita sudah mendapat pandangan negatif dari orang lain. Ibu Pipit membuktikan kepada semua orang , bahwa dengan usaha yang maksimal semua impian kita dapat kita capai. Pembuktian beliau dengan cara pada tahun 2009 beliau lulus tes CPNS dan beliau ditugaskan di SDN Mulia Sejati 6.

Menjadi seorang guru bukan hanya sekedar mengajar, kita juga harus bisa mendidik siswa dan meningkatkan kapasitas diri bagaimana caranya agar menjadi guru yang dirindukan siswa dan memiliki kemampuan yang terus di tingkatkan agar bisa memberikan atau menghadirkan pembelajaran yang baru yang menyenangkan dan membuat siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Pada tahun 2020 beliau memutuskan untuk melanjutkan pendidikan , menurut beliau Seorang guru harus melanjutkan pendidikan S2 karena berbagai keuntungan yang terkait dengan peningkatan kualitas diri dan profesionalisme. Berikut beberapa alasan yang penting:

  1. Peningkatan Keterampilan: Melanjutkan pendidikan S2 membantu meningkatkan keterampilan akademis dan profesionalisme, yang sangat berguna dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan pengembangan kurikulum.
  2. Pengalaman Belajar yang Lebih Mendalam: Pendidikan S2 menawarkan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan spesifik, yang memungkinkan guru memiliki wawasan yang lebih luas dan lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia pendidikan.
  3. Pola Pikir yang Lebih Matang: Pendidikan S2 membantu meningkatkan pola pikir yang lebih matang, yang sangat berguna dalam menghadapi berbagai situasi di kelas dan dalam pengembangan kurikulum.
  4. Kesempatan Kerja yang Lebih Luas: Lulusan S2 memiliki kesempatan kerja yang lebih luas dan beragam, serta memiliki potensi untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dan gaji yang lebih besar dibandingkan dengan lulusan S1.
  5. Pengembangan Karir : Melanjutkan pendidikan S2 dapat membantu meningkatkan karir guru, baik dalam meningkatkan kualitas pengajaran maupun dalam mengembangkan diri sebagai profesional di bidang pendidikan.

Menurut ibu Pipit, melanjutkan pendidikan S2 sangat penting bagi dirinya untuk meningkatkan kualitas diri, profesionalisme, dan kesempatan kerja, serta untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pengembangan kurikulum. 

walaupun keadaannya saat itu sedang pandemi covid-19 ,pembelajarannya tidak begitu optimal. Beliau mengikuti berbagai macam webinar, pelatihan-pelatihan dengan tujuan ingin terus meningkatkan diri karena memang di situasi yang tidak menentu seperti ini jika kita tidak beradaptasi dengan keadaan kita akan ketinggalan. Oleh karena itu, selalu mengikuti perubahan dan perkembangan zaman apa sih yang harus  didapatkan atau apa yang harus dipelajari di era yang serba cepat dalam perubahan ini.

Ibu Pipit memiliki keluarga yang begitu mendukung semua  kegiatan yang beliau lakukan, selalu membuat kesepakatan ketika sibuk apa yang harus kami lakukan itu disepakati bersama dan itu merupakan seperti sistem yang sangat bagus untuk saya dalam menjalani karir sekaligus dengan menjadi ibu rumah tangga. kemudian Ibu Pipit mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 3 itu bersamaan dengan proses perkuliahan, tetapi baliau tidak merasa sama sekali terbebani karena komitmen dari awal  ingin selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

 Seiring dengan waktu beliau dapat menyelesaikan pendidikan guru penggerak selama 9 bulan dan tidak lama berselang juga lulus dari pendidikan S2 Administrasi Universitas Pakuan. Dan itu menjadi bekal ketika suatu saat nanti dipromosikan menjadi seorang kepala sekolah, cara pembuktian diri beliau untuk mengembangkan karir nya  kemudian beliau mengikut lomba guru berprestasi tingkat kecamatan dan alhamdulillah mendapatkan juara 1.  

Pada tahun 2023 ibu Pipit mengikuti calon pendidikan guru penggerak , dari guru penggerak ini banyak hal yang didapat salah satunya,  dalam proses kegiatan belajar mengajar , tentu tidak lepas dari bagaimana seorang guru dapat menemukan inovasi yang tepat yang akan di aplikasikan dikelasnya. Agar proses kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan, dan setiap diri peserta didik tertanam dalam dirinya bahwa belajar adalah kewajiban yang harus dilakukannya.

Sebagai guru kita harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar murid, serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan kodrat atau potensi yang dimiliki anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, sekolah maupun masyarakat. Dari pendidikan guru penggerak ini juga di kenalkan tentang keterampilan coaching. Keterampilan coaching dapat membantu murid dalam mencari solusi atas masalahnya sendiri, tidak sebatas pada murid keterampilan coaching dapat diterapkan pada rekan sejawat atau komunitas praktisi terkait permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline