Lihat ke Halaman Asli

Berkah Tinggal di Perbatasan

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_106528" align="alignleft" width="300" caption="30 Tulisan Cerita Perbatasan Pilihan"][/caption] Tinggal di daerah perbatasan selalu menarik untuk dieskplorasi menjadi cerita menarik.   Kata "perbatasan" seringkali dijadikan oleh pencipta lagu atau pengarang novel sebagai  lirik dan menggambarkan romantisme perpisahan amat menyentuh. Sebut saja: Senja di Batas Kota, Melati di Tapal Batas,  Kekasih di Ujung Batas, Melepas Kekasih di Batas Desa, dan lain-lain. Tak terkecuali saya,  judul  kisah perbatasan  tentang  "Terdepan dan Terpencil itulah wilayahku" dengan alamat http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/15/terdepan-dan-terpencil-itulah-wilayah-negeriku/. Alhamdulillah postingan tsb masuk HL dan ternyata masuk  30 Tulisan Pilihan Kompasiana tentang Cerita Perbatasan" . Menurut admin ada  bonusnya lho.  Yaitu tiket nonton gratis akan dibagikan melalui perwakilan KEANA PRODUCTION di daerah masing-masing dan merchandise akan dikirimkan via pos. Jika di tempat tinggal pemenang tidak terdapat bioskop, tiket nonton gratis bisa diambil dan digunakan di bioskop pada kota terdekat. Dua postingan saya tentang perbatasan  sebelumnya ternyata HL seperti:  Lagi, Dua Pulau di Indonesia Bakal Diaku Tetangga (alamat URL: http://sosbud.kompasiana.com/2011/01/10/lagi-dua-pulau-indonesia-bakal-diaku-tetangga/ )  dan Kawasan Perbatasan, Tak Kenal Maka Tak Sayang di  http://hankam.kompasiana.com/2010/10/16/pulau-sebatik-memang-unik/.Daerah perbatasan selalu saja banyak isyu menarik. Kisah horor, keunikan,  keterisolasian, keteguhan, atau konflik menjadi bumbupenyedap  sehingga  eksplorasi kawasan perbatasan selalu bercita rasa. Karya fenomenal tentang perbatasan saya dapatkan  pada  naskah buku  Kawasan Perbatasan Negriku.  Di tahun 2008, telah mengantarkan saya berjumpa   penulis buku pengayaan se-tanah air pada   prosesi pengumuman Pemenang Sayembara Naskah Buku Pengayaan oleh Pusat Perbukuan di Hotel Alia Cikini, 30-4 Des 2008. Ternyata sejak lahir saya tinggal di perbatasan.  Daerah Cibiru tempat saya dilahirkan dan studi hingga kini mengajar merupakan daerah paling timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung tepatnya dengan Kec. Cileunyi.  Tempat saya tinggal di Kecamatan Cileunyi merupakan tapal batas dengan Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang.  Orang tuaku tinggal di Tanjungsari, Kab.  Sumedang dan di hari Sabtu-Minggu berlibur ke sini. Tak heran dalam seminggu aktivitas hilir-mudik antara Cibiru-Cileunyi-Tanjungsari dilakukan, dalam perjalanan menembus 3 kabupaten/kota. Perbatasan bukan lagi jurang pemisah menakutkan  tapi   sarat  inspirasi menarik dieksplorasi.  Berkat cerita perbatasan  bentar lagi bisa nonton filem perbatasan, hehe ada bonus dari KEANE  PRODUCTION dan KOMPASIANA!! ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline