Lihat ke Halaman Asli

Ajeng Fadia

Mahasiswa

Self-Diagnose Sebenarnya Boleh Gak Sih?

Diperbarui: 29 September 2021   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suaramahasiswa.info

   Di zaman modern saat ini, kemajuan teknologi membuat seseorang dengan mudah mendapati informasi berbagai hal melalui internet. Mulai dari resep makanan, gaya hidup, sampai mental health juga dapat diakses. Nah yang jadi pertanyaan saat ini, apakah semua informasi yang kita dapat di internet itu dampaknya akan seelalu baik? Jawabannya tentu kembali lagi pada setiap individu, bagaimana ia mengelola informasi tersebut dengan baik atau tidak.

  Sebelumnya, self-diagnose itu apasih? Self diagnose merupakan upaya menentukan suatu jenis penyakit dengan meliti dari informasi yang di dapat melalui internet. Nah mari kita simak salah satu contoh kasus yuk. Banyak orang yang sering melakukan self-diagnose terkait kondisi mereka dengan mencari informasi mental illness melalui internet. Padahal cara itu salah banget lho! 

Lah kok salah si kan itu informasinya dari internet bilangnya begitu. Eitss gejala mental illness itu hanya bisa di diagnosa oleh pakarnya, yaitu psikolog. Tentu saja mendiagnosanya tidak dengan cara sederhana, harus dengan ahlinya ya, dimana harus melewati metode ilmiah dan penelitian yang mendalam.

    Eh tapi bentuk dari self diagnose itu kayak gimana sih?

   "ih akhir-akhir ini aku suka ketawa dan nangis dalam hitungan detik, kayaknya aku punya 2 kepribadian deh"

   "moodku beberapa hari terakhir ini suka berubah ubah, kayaknya aku bipolar deh"

   Sebenernya apasih tujuan dari adanya informasi terkait mental illness di internet? Hal tersebut bertujuan agar mengedukasi para membaca untuk memahami akan pentingnya kesehatan mental dan tidak menganggapnya remeh, dan tentu saja bukan untuk mendiagnosa diri sendiri ya. 

   Terus gimana dong caranya supaya tidak terjadi self diagnose? Yang pertama dan yang terpenting adalah, kita harus pintar mengolah informasi yang kita dapat dari internet dengan baik dan benar karna belum tentu semua benar dan jelas sumbernya.

   Kedua, jika merasa kesehatan mental terganggu, segera hubungi pihak yang profesional ya. Jangan takut akan mendapatkan istilah 'gangguan jiwa' jika mengunjungi psikolog atau psikiater, padalah istilah itu salah dan kurang tepat. Psikolog atau psikiater tidak hanya menangani "Orang Dalam Gangguan Jiwa" tetapi ia juga menangani pendidikan, pertumbuhan dan perkembangan, dan masih banyak lagi.

   Masih banyak orang yang langsung mempercayai informasi dari yang mereka dapat di internet, padahal informasi tersebut masih bersifat mentah dan perlu proses panjang untuk mengapikasikannya. Padahal, psikolog atau psikiater sendiri banyak yang membuka jasa konsul secara gratis bahkan online. Dengan mudahnya manusia mencari informasi terutama terkait mental illness, alangkah lebih baiknya kita harus lebih bijak dalam menggukan internet dan tidak menyerap informasi tersebut dengan mudah kemudian melakukan self diagnose.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline