Lihat ke Halaman Asli

Ajeng Bunga

Selingan untuk berbagi ilmu

Ikan Kakatua, Sang Guardian Angel bagi Terumbu Karang

Diperbarui: 15 Oktober 2019   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Burung kakatua .. hinggap di jendela.. tekdung tekdung tekdung tralala.. burung kakatua..". Lagu anak-anak ini kerap kali didendangkan di kalangan anak-anak. Mengapa kakatua menjadi sumber inspirasi lagu ini? Bisa jadi hal ini karena warna dan keistimewaan lain yang terdapat pada burung kakatua.

Namun yang akan dibahas pada artikel ini bukan mengenai burung kakatua, namun ikan kakatua. Ikan ini mungkin awam bagi para pendengarnya. Namun ikan ini sudah tak asing lagi bagi para pencinta dive dan snorkel di daerah terumbu karang. Ikan ini banyak di temui ketika saya melakukan perjalanan ke salah satu lagoon di area Pulau Peucang. Sungguh anugerah yang tak terkira bisa berkesempatan berwisata kesana dan melihat keindahan bawah laut Lagoon Kobak.

Kita akan kembali membahas ikan kakatua. Mengapa disebut ikan kakatua? Sekilas tidak ada yang berbeda dengan ikan yang satu ini dibandingkan dengan ikan-ikan karang yang tersebar di wilayah dive. Namun warna yang sangat menarik nan indah dapat menyita perhatian para penyelam. Ialah ikan kakatua yang termasuk kedalam famili scaridae serta memiliki warna sisik yang sangat indah.

Pada kakatua hijau, warna hijau metalik terlihat jelas pada tubuh bagian atas, kemudian terselip warna merah muda diantaranya sehingga timbul warna yang sangat kontras. Karena keindahan sisiknya, ikan ini juga banyak diburu untuk dipelihara. Ikan kakatua memiliki banyak jenis yang ditandai dengan beraneka warna sisik.

Hal lain yang dapat mencirikan ikan kakatua ialah bentuk cavum oris atau mulut yang serupa dengan paruh burung kakatua. Ikan lincah ini memiliki ukuran panjang mencapai 25 cm. Telah disebutkan sebelumnya bahwa ikan kakatua menjadikan terumbu karang selain sebagai habitat juga sebagai tempat mencari makan.

Pada terumbu karang terdapat banyak algae yang menjadi makanan bagi sang kakatua. Sebagai ikan herbivora, famili scaridae ini termasuk kedalam golongan scraper yakni tidak memiliki rahang kuat dan tidak meninggalkan bekas gigitan pada terumbu karang. Aktivitas makan ikan ini ternyata tidak merugikan bagi terumbu karang, justru sebaliknya.

Algae dapat mengganggu pertumbuhan terumbu karang. Berkat ikan kakatua, terumbu karang dapat dibersihkan dari algae sehingga terumbu karang dapat tumbuh dengan baik. Selain sebagai pembersih karang, ikan kakatua juga memainkan peranan penting dalam memberikan pasir yang diperlukan untuk membangun dan memelihara terumbu karang.

Dalam sebuah penelitian di Maladewa, menemukan fakta bahwa ikan kakatua menghasilkan sedimen pasir  baru lebih dari 85% pada terumbu karang. Darimanakah sedimen pasir baru terbentuk? Ternyata setelah mereka menggiling karang yang ikut termakan, kemudian dicerna. Hasil sisa makanan yang dikeluarkan berupa pasir.

Menarik sekali kan mengenai ikan kakatua ini, selain cantik ikan kakatua juga lezat untuk dikonsumsi. Tidak heran jika kalian berjalan-jalan di TPI banyak memperjual belikan ikan ini. Memang sangat disayangkan para nelayan belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai manfaat ikan ini di laut.

Walaupun saat ini statusnya masih belum terancam punah, namun jika terlalu banyak dikonsumsi secara bebas tidak menutup kemungkinan ikan ini akan terancam punah. Mudah mudahan dengan artikel ini, bisa menambah pengetahuan dan wawasan kita semua demi kelestarian laut Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline