Lihat ke Halaman Asli

Ajeng Mei Dini Damayanti

pelajar/mahasiswa/Universitas Negeri Surabaya

PPK Ormawa HMJBSI Unesa Kembangkan Imajinasi dan Percaya Diri Anak Melalui Dongeng di TK Dharma Wanita VI Sukorejo

Diperbarui: 9 Oktober 2022   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Tim PPK Ormawa HMJBSI Unesa bersama guru dan anak-anak TK Dharma Wanita VI/dokpri

Dongeng menjadi suatu daya Tarik tersendiri bagi anak-anak. Cerita yang dikemas dengan ringkas, menarik dan imajinatif mengajak anak secara tidak langsung membayangkan dunia dongeng yang sedang diceritakan. Oleh karena itu dongeng dapat diartikan sebagai suatu cerita fiksi yang tidak benar-benar terjadi, sehingga menggiring para pendengar untuk berkhayal membayangkan dan meresapi cerita dongeng tersebut. Dongeng sendiri merupakan bentuk karya sastra yang dapat menstimulasi anak menerapkan nilai-nilai positif yang terkandung pada cerita dongeng tersebut.

Tim PPK Ormawa HMJBSI Unesa yang mengusung tema Desa Cerdas menggandeng TK Dharma Wanita VI Desa Sukorejo Kec.Parengan melalui Pojok Literasi Dongeng dan Bimbel. Kerjasama ini dilakukan untuk mewujudkan desa cerdas berbudaya melalui kegiatan dongeng yang dibiasakan untuk anak-anak TK. Mengingat manfaat dongeng sangat banyak untuk motorik dan kognitif dan perilaku anak. Maka kegiatan dongeng menuai respon positif baik dari tenaga pendidik, murid maupun orang tua anak.

Kegiatan mendongeng dilaksanakan setiap hari kamis setelah pembelajaran selesai. Sebagai bentuk refleksi dan hiburan bagi anak setelah pelajaran. Cerita dongeng yang dibawakan sangat beragam dengan kategori cerita nusantara dan cerita mancanegara. Jenis-jenis cerita yang dibawakan salah satunya adalah fabel dengan menggunakan alat peraga yaitu panggung sandiwara dan boneka karakter. Pastinya cerita dongeng yang dibawakan merupakan cerita yang dikemas ringkas dan memiliki nilai moral sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Alat peraga yang lengkap sangat mendukung maksimalnya cerita dongeng untuk dipahami anak-anak TK Dharma Wanita.

Gambar 2. Anak-anak sangat antusias saat mendengarkan cerita dongeng/dokpri

Pelaksanaan dongeng secara rutin memberikan dampak positif bagi anak-anak, guru dan orang tua. Ibu Sarti, salah satu guru TK Dharma Wanita VI mengungkapkan bahwa "Akibat adanya kegiatan dongeng yang dilakukan oleh Tim PPK Ormawa HMJBSI Unesa, anak-anak menjadi ketagihan dan selalu minta untuk diberikan cerita dongeng". Ketertarikan ini mencerminkan semangat anak-anak untuk mendengarkan dongeng. Selain itu dongeng juga menjadi motivasi tersendiri bagi anak-anak yang timbul akibat adanya kebebasan mengimajinasikan cerita dongeng yang disimak. Tidak hanya mendengarkan, namun anak-anak juga mampu menceritakan kembali dongeng yang telah dibacakan oleh pendongeng.

Kegiatan mendongeng ini juga diimbangi dengan dibangunnya pojok literasi atau pojok baca. Pojok ini berisikan buku-buku cerita dongeng anak baik nusantara maupun mancanegara, sehingga mampu melengkapi kegiatan dongeng yang dilakukan di TK. Letaknya berada disisi pojok bagian TK dengan hiasan yang menarik. Dekorasi yang bertema pohon diproyeksikan dengan rak buku menjadi batang pohon kemudian dihias warna-warni. Hal tersebut menjadi daya tarik anak-anak TK untuk berkunjung dan belajar menggunakan buku yang telah disediakan.

Gambar 3. Pojok Literasi Dongeng dan Bimbel/dokpri

Buku-buku tersebut dapat dibaca sepuasnya untuk anak-anak TK dan juga guru. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan desa cerdas berbudaya melalui pojok literasi dongeng dan bimbel oleh tim PPK Ormawa HMJBSI Unesa. Selain buku-buku yang disediakan pada pojok literasi dongeng dan bimbel, juga terdapat link barkot yang dapat di scan, di dalamnya terdapat banyak buku-buku digital yang dapat diakses secara fleksibel.

Kegiatan dongeng yang diimbangi dengan sarana prasarana yang memadai akan sangat membantu menyukseskan kegiatan mendongeng. Peraga yang mendukung akan menambah semangat bagi para pendongeng sehingga apa yang disampaikan pendongeng dapat dengan mudah dipahami oleh anak-anak. Begitupun dengan anak-anak dapat mengembangkan imajinasinya ketika mendengarkan cerita dongeng yang dibawakan. Literasi yang tersedia sangat mendukung kegiatan mendongeng. Cerita yang berbeda dalam setiap kegiatan mendongeng berdampak positif bagi anak-anak agar tidak bosan dan memperoleh banyak pengetahuan. Selain nilai moral yang terkandung di dalamnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. (Ajeng)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline