Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN-T IPB Kabupaten Pekalongan Lakukan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Eco-Enzyme dan Digital Marketing

Diperbarui: 16 Juli 2022   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pekalongan - Selasa, 12 Juli 2022, Mahasiswa KKN-T Institut Pertanian Bogor yang diketuai oleh Aditya Aji Pamungkas (21) bersama anggota lainnya yaitu Romauli Sitanggang (21), Sumihartati Simbolon (20), Jasmine Khaerani(20), Lutfia Mutmainah (21), Ajeng Nurul Fadilah (20), Fauzul Asyam (20), 

Sri Surani (21), Ihzaul Wafi (21) dan Al-Fikri Mulariano Tifa (20) mengadakan kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk eco-enzyme dan pelatihan terkait digital marketing bagi pengelola pertanian hidroponik dimana sebagian pengelola nya merupakan penyandang disabilitas. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penjelasan materi mengenai digital marketing dan eco-enzyme  kemudian diikuti dengan praktik langsung pembuatan eco-enzyme. 

Sosialisasi terkait pembuatan eco-enzyme ini bertujuan supaya pengelola pertanian hidroponik yang ada di Desa Jeruksari dapat memahami terkait  cara pembuatan pupuk organik sebagai alternatif yang lebih sederhana, murah dan dapat meningkatkan brand organik dari tanaman hidroponik itu sendiri karena dapat menggantikan pupuk kimia cair lainnya yang biasa digunakan. 

Pupuk eco-enzyme merupakan  cairan organik hasil fermentasi limbah organik dapur seperti kulit buah, ampas buah, sayuran, gula (gula tebu, gula merah atau gula coklat). 

Manfaat lain eco-enzyme selain menjadi pupuk organik alami yaitu dapat berperan sebagai pestisida alami, pembersih ruangan, udara dan air tercemar. Kegiatan ini dibantu dengan menggunakan media berupa x banner dan  modul yang diberikan oleh mahasiswa KKN-T IPB agar dapat menjadi panduan dan  dapat dibaca kembali oleh pengelola hidroponik .

Penyuluhan terkait digital marketing dilakukan dalam rangka memberikan pengetahuan kepada pihak pengelola hidroponik di Desa Jeruksari agar hasil pertanian hidroponik dapat diperjualbelikan secara luas kepada masyarakat. Selain itu, penyuluhan terkait digital marketing diharapkan dapat meningkatkan wawasan para pengelola terkait potensi pasar yang sangat besar di zaman yang serba online.  

Kegiatan penyuluhan  dilakukan dalam bentuk penyampaian materi dan kemudian pembuatkan akun media sosial pertanian hidroponik seperti facebook dan akun instagram. Facebook dipilih karena dapat memudahkan para pengelola dalam mempromosikan hasil pertanian, dimana promosi dapat dilakukan dengan mengunggah produk ke grup atau komunitas serupa. 

Sementara Instagram diharapkan dapat meningkatkan branding produk sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Mengingat salah satu harapan dari para petani adalah memasok produk pertanian mereka ke swalayan atau super market dengan tujuan agar dapat menjadi supplier tetap.

 “Sosialisasi pembuatan eco-enzyme dan penyuluhan terkait digitalization marketing ini telah terlaksana secara lancar dan harapannya berdampak besar bagi pertanian hidroponik di Desa Jeruksari” Tutur Ketua KKN-T IPB Desa Jeruksari, Aditya Aji Pamungkas. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline