Lihat ke Halaman Asli

Bagus AJda

saya kelas 10 pelajar sma di sekolah global prestasi

Kesederhanaan yang Dapat Ditemukan dalam Kerangka motor

Diperbarui: 3 April 2024   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

humas

                                                     murid murid global prestasi school baru saja melakukan kegiatan mengunjungi daerah jawa tengah wonosobo, lebih tepatnya desa buntu. tujuan kami melakukan kegiatan ini salah satunya untuk mengenal lebih dalam apa kebiasaan dan adat warga disana. dimana cara hidup warga wonosobo sedikit berkontras kepada kehidupan kita sebagai warga kota.

Perjalananya itu sendiri memakan waktu sekitar 8 jam, kami berangkat dari gerbang c di sekolah tercinta. tanpa lama kami meletakkan tas di dalam bus, berpamitan dan kami berangkat ke wonosobo.kami menetap sementara di wonosobo sekitar 4 hari, tentu tinggal dan hidup di rumah orang tua angkat kami.

                          di hari pertama kami melakukan sebuah kegiatan pawai. itu merupakan kegiatan setahun sekali dengan memutar sekeliling desa dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan. dalam pawai itu sendiri terdapat 3 kubu yaitu: sekolah kami, pertunjukan barongsai, dan komodo (komunitas motor doyong). saya merasa tertarik untuk mempelajari "geng motor" khusus di desa buntu itu sendiri. oleh karena itu saya pun melakukan interview kepada bapak asuh saya sendiri, bapak bowo. 

Beliau merupakan sebuah mekanik sekaligus petani, jadi rumahnya menjadi 1 sama bengkelnya beliau juga.komunitas motor doyong itu sendiri baru terbuat tidak lama. komunitasnya sendiri awalnya merupakan perkumpulan orang-orang yang memiliki hobi yang sama, sehingga terlahirlah komunitas motor legenda khusus di desa buntu. setiap ada acara khusus seperti pawai, parade sudah pasti komunitas ini ikut serta untuk meramaikan. kata bapak asuh saya dibilang"kita ingin menjalani hobi kamu serta beribadah secara bersamaan" itu adalah kutipan kata yang terucap oleh beliau. 

                            Salah satu tujuan geng motornya itu sendiri juga untuk membantu orang banyak dengan sederhana. Oleh karena itu saya menaruh judul yang sesuai dengan komunitas motornya itu sendiri.walaupun para anggota gengnya tidak memiliki peralatan dan motor yang cukup memandai, tetapi mereka tetap bersyukur dengan menggunakan motor yang "sederhana" untuk melakukan berbagai macam kegiatan.motor "doyong" adalah sebutan bagi motor yang tersisa hanya kerangka, dan rata-rata motor di desa buntu memang begitu. Namun walau begitu mereka tetap setia menjalankan kegiatan/tugas mereka dengan senyum yang lebar. Karena ketulusan hati mereka untuk berbuat baik melebihi rasa ego dan ke egoisan diri mereka.

                                 Standar hidup sebagai warga desa sangat berbeda dengan warga kota seperti kita. Dimana kita hidup dengan berbagai macam kesulitan sehingga kita banyak stress. Sedangkan warga desa berbeda, mereka tetap memiliki tantangan mereka tersendiri tetapi yang membedakan mereka dan kita itu bagaimana kita menyikapi sebuah masalah dengan rumit sedangkan mereka dengan sederhana. Kesederhanaan hidup warga desa buntu memang patut dicontoh, mulai dari hal kecil. 

Seperti motor banyak anak-anak yang menginginkan motor yang cukup high-end sedangkan mereka yang mendapatkan motor yang cuman tersisa kerangka berkesan lebih berbahagia. Kita semua patut belajar rasa bersyukur atas segala hal yang dititipkan oleh sang maha esa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline