Lihat ke Halaman Asli

“Masih Adakah Petani di Hari Esok?”

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Negeri ini tuh bukan hanya kesulitan kader pemimpin yang baik, akan tetapi dalam profesi petani pun negeri ini juga kesulitan kader. Salah satu fenomena yang bahkan saya sendiri pada awalnya tidak menyadarinya, bermula pada perbincangan yang terjadi antara saya dan seorang bapak-bapak penumpang kereta asal Bandung di KA Pasundan. Di sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan alam yang begitu indah di samping kanan dan kiri yang begitu luas hamparan sawah dengan padi yang telah menguning dan bahkan sebagian sudah ada yang di panen.

Sungguh indah alam Indonesia ini, sungguh besar rahmat yang telah Tuhan berikan kepada negeri ini. Potensi alam yang begitu subur tanahnya, seharusnya membuat negeri ini tidak akan mudah untuk kesulitan bahan pangan, dan seandainya manusia yang mendiami negeri ini mau dan mampu mengolahnya tidak menutup kemungkinan negeri ini bisa menjadi pemasok bahan pangan dunia.

Namun kenyataannya tidak demikian, jangankan untuk pemasok bahan pangan dunia, memasok bahan pangan untuk negeri ini saja tidak bisa. Yang terjadi malah dengan sangat mudahnya kesulitan bahan pangan, dan di samping itu para penerus petani pun (kalangan pemuda) sangat sulit di temui sekarang ini. Ini jadi bahan renungan untuk kita semua, apa yang akan terjadi di hari esok ketika para petani kita sudah termakan usia dan telah tiada. Apa yang akan terjadi pada negeri ini, bagaimana nasib tanah subur negeri ini. Relakah kita tanah subur negeri ini di kelola negeri lain?

Jangan sampai ketika telah di miliki dan di nikmati orang lain baru lah berkomentar, tapi sebelum di miliki orang lain di biarkan begitu saja tanpa di manfaatkan atau di berdayakan semaksimal mungkin. Sehingga tidak heran toh mungkin alam juga mulai bosan dengan perilaku kita terhadapnya.

Mungkin yang harus kita benahi saat ini sebelum semua itu terjadi adalah dengan meningkatkan mutu para petani, dan meningkatkan motivasi anak negeri ini untuk mau dan mampu mengolah tanah subur negeri ini. Agar kita bisa bersaing denga para petani negeri-negeri tetangga, agar kita bisa membalikkan keadaan dan tidak lagi kesulitan bahan pangan, agar kita bisa menikmati dan mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline