Lihat ke Halaman Asli

Aizul Istiqomah

Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Peradaban

Membuka Mindset tentang Matematika

Diperbarui: 26 Juli 2020   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum wrb
Kali ini Aku akan mengajak teman-teman untuk membuka mindset tentang MATEMATIKA. Lho kok matematika sih ? kok baru awal udah ngambil topik matematika sih ? pasti banyak yang bertanya seperti itu? Yap, Aku sedang menekuni bidang matematika dan selalu bergelut dengan matematika. Maksudnya ? Aku sedang menempuh pendidikan dengan jurusan yang berkaitan dengan matematika. Jadi kali ini Aku akan mengajak teman-teman untuk terbuka ketika terlintas kata MATEMATIKA :D.
Biasanya nih banyak teman-teman yang ketika mendengar kata matematika langsung terlintas dipikirannya , math is difficult, matematika buat bingung, matematika buat pusing, matematika spaneng, matematika buat senam jantung. Hahaha bahkan ada yang lebih dari itu. Mari kita dalami matematika dengan ngopi, eeh pelajari :P
Pendidikan tidak terlepas dari mata pelajaran matematika tidak hanya ketika TK, SD, SMP, SMA, kuliah. Bahkan ketika kita baru dilahirkan atau masih balita pun sudah diajarkan matematika, misalnya kita diajarkan untuk beriman ke 1 Tuhan Alloh, 1 itu simbol matematika juga lho. Selain itu, kita dikenalkan dalam sebuah keluarga terdapat 2 orang dewasa yang kita sebut orang tua, 2 orang lebih muda dan itu kita sebut mbak/mas. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali matematika yang digunakan, misalnya ibu memberikan uang 5.000 untuk membeli 2 buku tulis dan 2 pensil dan 1 penggaris, atau adek membeli 5 permen kemudian 3 permen diberikan ke temannya, berapa sisa permen adek sekarang ? itu contoh yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Yap sesederhana itu ternyata mengandung matematika, jadi matematika mudah bukan ? hehe.
Jadi coba deh teman-teman buka mindset nek matematika itu tidak sesulit dan se spaneng yang dipikirkan temen-temen. Caranya, kita selalu diajarkan untuk positive thinking terhadap apapun toh? Nah mulai sekarang kita coba latih diri kita dengan selalu berpikiran positif terhadap matematika, matematika tidak berbuat salah toh ? kenapa matematika disalahkan ketika kalian sakit atau pusing :D ketika kita berpikir positif dengan matematika, masalah yang berkaitan dengan matematika akan berjalan atau selesai begitu saja tanpa berpikir kok sulit ya? Tanpa sadar yang kita piker sulit ternyata kita bisa menyelesaikan dan melewatinya. Tak jarang matematika digunakan dalam segala hal, yang pernah Aku dapatkan ketika ikut jenjang pertrainingan kata trainernya gini "Matematika itu nggak berkaitan dengan apapun, maka dari itu matematika berkaitan dengan apapun", Nah loh bingung kan :D:D SAMMAA ketika awal Aku dengar itu dari trainernya langsung mikir lho kok bisa ? Aku simpulkan sendiri jadi matematika itu nggak berkaitan dengan apapun, karena nggak berkaitannya itu matematika jadi berkaitan dengan apapu. Nah loh tambah bingung lagi kan ? :D intinya matematika berkaitan dengan apapun walaupun dicoba untuk tidak berkaitan dengan apapun, pasti apapun itu tetap melibatkan  matematika. Wih canggih kan matematika? :P
Matematika itu sebenarnya tidak sulit ketika kita mau berusaha dan sabar. Karena dengan menyelesaikan masalah dengan matematika pasti kita disuruh untuk mengidentifikasi dulu permasalahannya sehingga kita dituntut untuk berusaha menyelesaikannya dengan cara yang kita tahu dan pahami entah dengan rumus-rumus ataupun dengan metode perkayongan. Jadi kunci dari menyelesaikan masalah matematika yaitu pahami konsepnya sehingga ketika paham dengan konsepnya, dengan kasus yang beraneka ragam pasti bisa dipecahkan dengan menggunakan solusi tertentu sesuai kasusnya. Maka dari itu pahami konsep merpakan kunci utama dalam menyelesaikan kasus matematika. Jadi apa sebenarnya yang mendasari orang-orang mengatakan matematika itu sulit? Yapp betull, kurang memahami konsepnya.
Semoga bermanfaat (

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline