Lihat ke Halaman Asli

Yes , I Still Have Mom

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mungkin tidak ada yang aku pamiti saat berangkat sekolah saat bapak masuk malam.

Adiku masih tidur , hanya pembantu yang setia menyiapkan sarapan dan mengantarkanku ke seberang untuk menunggu bis jemputan. Akuterbiasa dengan hal ini sampai SD usai . Bahkan terkadang , bapak menyempatkan waktu untuk menjemputku , saat beliau sedang libur bekerja .

Mungkin tidak ada yang yang memarahiku , saat aku mulai mengenal kata berpacaran.

Bahkan teman-teman seumuranku tak ada yang sedekat itu dengan lawan jenisnya, hanya aku . ya mungkin karena aku butuh pelampiasan akan kasih sayang .  Dia mulai datang ke rumah  dan bapak menemaniku di teras, sejak dia datang sampai dia pulang . Bapak sangat khawatir, ada orang lain yang menyentuhku, melukaiku.

Mungkin kau tak akan melihat aku Sungkem dengan mamah saat Lebaran.

Lebaranku sepi , hanya menunggu bapak pulang dari kerja lalu sujud sungkem padanya. Sholat ied ku dan adikku pun bersama tetangga, atau bersama saudaraku yang dititipi bapak untuk bersamaku , atau bersama neneku. Bapak masih kerja , kamu sholat sama budhe ya, nanti bapak jemput" ujarnya di ujung telepon. Aku hanya berkata, ya , sambil memakaikan adikku baju , memilihkan dia baju baru yang kemaren kita beli bertiga . Bertiga, tanpa mamah disampingku . karena mamamh pun selain tak ada  dia memakai agama berbeda.

Mungkin yang menemaniku saat upacara kelulusan hanya teman-temanku.

Yah, adikku masih terlalu kecil untuk datang . Bapak masih bekerja, ijin cutinya hanya saat istirahat siang . Itu saja sudah membuang jam kerja terlalu lama, padahal di sana dia hanya duduk, aku tidak bisa menemani karena kau bernyanyi bersama di panggung bersama teman seangkatanku .  Aku melihatnya datang ,  saat aku turun dari panggung dia pulang , berpesan untuk menelpon saat pulang, nanti bapak jemput . Di rumah kasihan adik hanya bersama pembantu .

Mungkin tidak akan pernah kau lihat aku les tambahan diantar mamah.

Pembantu andalanku, atau sepeda itu yang menjadi teman setiaku . Bapak kerja, ya sudah berulang kali kukatakan . Aku tidak bisa melawan jam kerjanya, atau memaksanya untuk cuti hanya untuk mengantarkanku les. aku bersiap sendiri, mandi , dan berangkat . Tak lupa bapak mengingatkanku, berpesan agar hatihati, selalu dia lakukan sebelum aku bernagkat les, via telpon dari kantor . Berbda dengan teman-temanku yang diantar ibunya , bila hujan dipayungi bahkan dijemput mengendarai mobil , atau ditemani . Aku ? terkadang menumpang saat ditawari oleh orang tua teman yang rumahnya dekat denganku , atau karena teman ayahku .

Mungkin kau hanya melihat seorang laki-laki dengan wajah tua , galak , namun penuh kekhawatiran di rumahku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline