Lihat ke Halaman Asli

Mental "Abnormal" Seorang Penulis

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjadi penulis, aplagi penulis yang berhasil dan sukses, tak cukup hanya bermodal mampu merangkai kata aja, Justru motor penggerak yang menghidupkan seorang penulis adalah mental penulisnya sendiri.

Setiap penulis, yang sudah mahir, atau pun masih berproses, pasti membutuhkan media cetak sebagai wadah untuk menampung hasil karyanya, tapi, hmm semudah itukah?? Tak ada jalan yang mudah untuk menembus media cetak, bahkan sulitnya seperti memasuki sebuah lubang jarum. Memang sulit, tapi bukan berarti si Pemula menjadi melempem dan patah semangat kan??

Bagaimana dengan penulis yang masih dalam proses menjadi? Di sinilah mental "ABNORMAL" sangat di perlukan. kenapa? Karay-karya penulis pemula sebagian besar  sering mengalami penolakan dari pada pemuatan (tentu hal ini terkadang membuat nyali menulis kita menciut). Tak jarang lebih dari 30 buah tulisan yang di buat dengan susah payah sampai begadang tiap malam dan jari pun lelah menyentuh keyboard, haya satu saja yang di muat bahkan ada yang tidak di muat sama sekali. yang lain mendapat nilai B alias Buang. Apa yang salah dengan tulisan kita? mungkin sebagian orang akan berpikir seperti itu.

sudah begitu, honornya pun tak lebih hanya untuk beberapa mengkuk bakso, traktir teman-teman yang main todong saat sebuah karya kita diketahui termuat dalam salah satu media cetak.

John Grishman, penulis novel laris " A Time To Kill" yang mampu menjual lebih dari 7 juta novelnya, mengaku, sebelum bertemu dengan penerbit yang bersedia mencetak novelnya, ia sempat di tolak sebanyak 28 kali oleh beberapa Penerbit.

Louise Erdrich, penulis novel "Love Medicine" juga berkali-kali di tolak penerbit sebelum novelnya terjual sebanyak 400 ribu copy dan memenangkan NATIONAL BOOK CRITICS CIRCLE AWARDS pada tahun 1984.

JK Rowling juga pernah ditolak berkali-kali oleh penerbit sebelum novel [caption id="attachment_218482" align="alignright" width="300" caption="taken from Mbah Google"][/caption] nya mendunia. Bahkan Judy Blame, penulis Amerika, juga mengaku selama dua tahun ia tidak mendapat apa-apa kecuali penolakan.

Penolakan, apapun bentuknya, bila terjadi berkali-kali pasti menimbulkan kekecewaan dan kelelahan mental yang berujung menjadi jera. Tapi, bagi orang-orang "ABNORMAL" seperti John Grisham, Loise Erdrich, JK Rowling dan Judy Blame, penolakan tidak membuat mereka jera. Sebaliknya, mereka justru penasaran dan tertantang. Seandainya mereka bermental normal-normal saja, tiga sampai lima kali penolakan pasti sudah membuat mereka mundur dan beralih ke profesi lain.

Di luar dunia tulis menulis, kita pasti mengenal seorang bapak yang paling "ABNORMAL" di dunia, yang hasil karyanya menerangi seluruh penduduk bumi, Thomas Alfa Edison. Berapa kali ia gagal menciptakan bohlam? 9000 kali!! Waw!!! betul-betul "ABNORMAL" ya bapak satu ini.

Bisa kita bayangkan seandainya si bapak itu bermental normal. Mungkin sampai saat ini dunia masih diterangi obor atau lilin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline