Kalian tau, aku hampir berusia 27 tahun. Sadar akan usiaku, aku merenung. Jujur saja, aku masih merasa seperti anak berumur 15 tahun. Aku masih ingat bagaimana rasanya menjadi anak usia 5, 7, 10, 15 hingga saat usia 23tahun. Aku masih ingat... Aku bahkan masih mengingat makanan kesukaanku, selera fasionku, tokoh yang aku kagumi hingga musik yang kusukai.
Saat usia sekitar 9 tahun, tas mini mouse dan winnie the poohku kurakan menjadi tas terbagus di dunia. Lebay ya? Hehe.. tapi emang gitu yang aku rasakan. Saat usiaku 15 tahunan, aku merasa tidak ada laki-laki yang lebih keren dari Daniel Radcliffe. Secara, Serial Harry Potter adalah bacaan wajib bagiku saat itu. Semuanya, pernah kurasakan dan hampir masih kuingat rasanya.
Waktu berlalu begitu cepat. Rasanya aku hampir tidak percaya aku sudah setua ini. Masih terngiang ceramah Aa Gym, "tua itu pasti. Dewasa itu pilihan..". Intinya, selama masih bercokol egoisme, berbagai penyakit hati seperti ujub, riya, sum'ah (ingin memperdengarkan kebaikan kita kepada orang lain), dengki, dan penyakit hati lainnya pada diri kita, maka selama itu pula kita tidak akan menjadi dewasa.. kita hanya akan menjadi tua.. Karena, hanya kepentingan kitalah yang kita perjuangkan. Tidak ada visi langit yang kita bawa, visi hidup kita, yaitu untuk beribadah dan mengabdi pada-Nya.
Sadar tidak sadar kulalui hidup ini. Berbagai suka duka kulalui. Entah ada berapa banyak pahala dan dosa yang tercatat bagiku. Aku tidak tahu, mana yang diterima oleh Yang Maha Kuasa dan mana yang ditolak. Mana yang murni karena Nya mana yang ternodai. Aku hanya mengetahui syarat ibadah yang diterima oleh-Nya itu ya ikhlas melakukan semata karena-Nya, caranya sesuai dengan Syariah Islam dan dalam Sistem Islam. Aku hanya belajar dan berupaya. Motivasiku naik turun, sangat labil..
Beberapa kali aku pernah menanyakan kepada mereka yang sudah lanjut usia. Termasuk orang tuaku seingatku. Aku menanyakan, apa yang mereka rasakan soal waktu hingga mereka sudah setua in i (saat kutanyakan). Hampir semua menjawab bahwa waktu berlalu begitu cepat, tanpa terasa mereka menua.
Kini, dalam tulisan ini, aku merenung.. apa yang mau kubuat dalam hidup ini? Karya apa yang mau kupersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa? sehingga aku berpeluang mendapatkan cinta dan ridho-Nya?
Pribadi seperti apakah aku bagi sekitarku? Seberapa bermanfaat diriku untuk Ummat? Seberapa sayang keluarga, saudara, teman, handai taulan, lingkungan, juga para penduduk langit akan diriku? Seberapa besar manfaatku untuk mereka..? seberapa besar impelementasi cintaku pada Rasul Muhammad SAW kuterapkan dalam hidup? Aku bertanya pada diriku yang semakin menua..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H