Ya. Itu gue. Seenggaknya diri gue selama beberapa tahun lamanya. Gue tahu bahwa setiap orang pasti memliki kekurangan dan kelebihan pada dirinya. Termasuk gue. Well, kekurangan terbesar gue (yang tampak di mata manusia) adalah 'ceroboh'.
Beberapa peristiwa kecerobohan udah gue alami. Dari mulai yang standar sampai parah. Misalnya numpahin air, numpahin makanan, mematahkan gagang besi pel (ini abang gue sampe heran. Sampe bilang 'baru sekali ini nemu gagang pel besi patah. Sambil ketawa heran banget.), mecahin perabotan dan pajangan, lupa matiin air, lupa jadwal janjian, dan lainnya. Itu standar. Seenggaknya, dalam sehari ada aja kecerobohan yang gue lakuin. Dan itu terjadi bertahun-tahun, namun alhamdulillah makin besar makin berkurang sih. Jujur, saat itu gue juga heran sama diri gue sendiri.
Pernah juga kecerobohan tingkat berat yang gue lakukan. Seperti waktu SD gue pernah numpahin fanta di atas keyboard ayah gue dan jadi rusak, jatuh dari motor sampai sekitar enam kali, lutut kiri dan kanan gue robek. Pernah juga temen gue gue bonceg dan ikutan jatoh. Mecahin tabung reaksi dan alat lab kimia dan harus gue ganti. Burung hantu abang gue yang baru dia beli, gue pegang dan terbang. Beberapa elektronik sodara gue pas di gue rusak. Ada juga beberapa kejadian lain yang udah gue lupa.
Udah cukup banyak abang dan kaka gue yang prihatin sama kecerobohan gue ini. Gak enak tau, jadi orang yang dikhawatirin ini itu, misal bawa barang atau makanan aja takut gue jatohin. Ya, gue tau itu akumulasi dari kecerobohan gue.
Gue pernah sampe nangis, kesel luar biasa, pas PMS juga pas ada sodara gue yang bahas-bahas mulu kecerobohan gue. Berulang-ulang. Sering tiap ketemu itu mulu yang dibahas. Hingga gue kesel banget. Pecah kekesalan gue. Gue juga gak suka, sifat diri gue yang ceroboh ini. Sampa akhirnya, gue berdoa. Entah kapan persisnya gue lupa. Gue doa, supaya Alloh SWT nolong gue untuk gak punya sifat ceroboh lagi.
Pernah suatu ketika, kakak gue ceramah panjang lebar ke gue. Intinya bahwa dulu dia jauh lebih ceroboh dari gue, sampe sekali jalan aja beberapa kali kesandung. Pake kacamata di atas kepala nyari sana-sini kacamatanya. Banyak lagi. Intinya, orang ceroboh itu dikarenakan mereka 'gak fokus' atau 'gak konsentrasi' sama apa yang mereka kerjain. Dan itu bener banget. Sering banget gue ngelakuin segala sesuatu secara seadanya, tanpa konsentrasi penuh. Entah apa penyebab ini, tapi ya itu terjadi di diri gue.
Kedua, kakak gue bilang, saat kamu meletakkan sesuatu, ingat apa yang ada di kiri dan kanan benda itu. Terus ucapkan dalam hati. Misal, 'gue taro kunci di atas meja rias. Di sebelah kiri ada bedak di sebelah kanan ada parfum'. Nah, itu adalah cara orang Jepang mengingat bagaimana mereka meletakkan barang. Fokus. Konsentrasi. Jangan males buat teratur dan Ingat detail. Adalah kunci supaya meminimalisir kecerobohan.
Alhamdulillah, semenjak berdoa, bertekad, dikasih masukan dan juga mungkin doa dari berbagai pihak, biidznillah gue bisa berubah. Gue gak males lagi meletakkan sesuatu pada tempatnya biar gak kacau, gak malas lagi ngerjain sesuatu yang udah diamanahin dan rutinitas (dalam hal ini Mama gue penggembleng sejati), gak teledor lagi meletakkan barang-barang asal-asalan. Alhamdulillah.
Semoga ini bisa menjadi pelajaran berharga ya buat gue pribadi khususnya dan buat kita semua. Jadi kalau ada sodara kalian, sahabat kalian atau mungkin kalian sendiri yang saat ini masih suka ceroboh, saran gue coba nasihati mereka dengan baik. Jangan di depan orang-orang, tapi cukup berdua saja. Heart to heart.
Beritahu apa bahayanya menjadi ceroboh. Tanyakan apa dirinya mau berubah lebih baik. Kemudian kasih tau tips yang gue dapatin kalau dirasa berguna, yaitu fokus, konsentrasi dengan apa yang dilakukan, pengulangan dalam hati saat meletakkan segala sesuatu, dan disiplin menjalankannya.
In shaa Allah bidznillah bisa berubah lebih baik. Selamat berubah menjadi lebih baik !