Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) memainkan peran penting dalam membentuk karakter siswa agar menjadi warga negara yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab. Namun, kenyataannya, metode pembelajaran PPKn di sekolah masih sering terjebak dalam rutinitas yang monoton dan kurang relevan. Banyak guru hanya mengandalkan buku teks atau Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai sumber utama materi pembelajaran, serta memberikan tugas merangkum yang membuat siswa menjadi pasif.
Hal ini diperkuat oleh temuan dari studi Andita et al. (2018), di mana seorang siswa menyatakan, "Karena ketika pembelajaran guru hanya menjelaskan yang ada dalam buku LKS saja, guru tidak memberikan contoh dari yang dijelaskan sehingga saya kurang paham pada materinya" (hlm. 30). Pendekatan seperti ini mendorong siswa untuk sekadar menghafal tanpa benar-benar memahami materi, sehingga kemampuan mereka untuk mengaplikasikan konsep PPKn dalam kehidupan sehari-hari menjadi minim.
Solusi Melalui Problem-Based Learning (PBL)
Strategi Problem-Based Learning (PBL) dapat menjadi jawaban atas permasalahan ini. PBL adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk memecahkan permasalahan nyata yang relevan dengan kehidupan mereka. Dalam PBL, siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga dilatih untuk berpikir kritis, bekerja sama dalam kelompok, dan mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi.
Sebagai contoh, isu-isu sosial dan politik yang dekat dengan kehidupan siswa dapat diangkat sebagai topik pembelajaran. Dengan pendekatan ini, siswa diajak untuk berdiskusi, berdebat, dan mencari penyelesaian masalah yang sesuai, seperti topik toleransi, demokrasi, atau hak asasi manusia. Metode ini membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan, karena siswa dapat langsung mengaitkan materi PPKn dengan kehidupan nyata.
Selain itu, PBL menawarkan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Yang dimana tidak hanya teori saja, tetapi siswa juga belajar bagaimana mengimplementasikan teori yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dan memiliki pemahaman yang lebih dalam terhadap nilai-nilai kewarganegaraan.
Pentingnya Perubahan Pendekatan
Mengubah pendekatan pembelajaran PPKn dari metode tradisional yang pasif ke PBL merupakan langkah yang mendesak. Dengan mengadopsi PBL, guru dapat menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis dan relevan. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, tetapi juga membantu mereka membangun karakter yang kuat sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
Jika tujuan kita adalah membentuk generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap sesama, maka sudah saatnya pendekatan pembelajaran PPKn diperbaharui. Dengan strategi PBL, pembelajaran PPKn dapat menjadi pengalaman yang bermakna dan kontekstual bagi siswa, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H