Kegiatan Literasi merupakan sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Dalam kegiatan literasi disekolah tidak hanya baca - tulis saja namun beragam literasi lainnya yang dapat diterapkan seperti literasi numerasi, finansial, budaya dan kewarganegaraan, sains, dan literasi digital. Penerapan kegiatan literasi ini dapat menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca.
Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik. Selain itu tujuan kegiatan literasi sekolah juga untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Menurut UNESCO pemahaman orang tetang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, dan juga pengalaman. Pemahaman yang paling umum dari literasi adalah seperangkat keterampilan nyata. Khususnya keterampilan kognitif membaca dan menulis yang terlepas dari konteks dimana keterampilan itu diperoleh dan dari siapa memperolehnya.
Untuk mewujudkan kegiatan literasi tersebut tentu saja juga dilihat dari semua aspek, seperti guru, sekolah dan wali murid. Menurut hasil wawancara yang sudah kami lakukan kebanyakan sekolah hanya menerapkan literasi baca tulis saja, seperti melakukan kegiatan membaca 15 menit, mengadakan pojok baca dan melakukan kunjungan ke perpustakaan. Namun jenis literasi lain seperti literasi numerasi, literasi finansial, literasi budaya dan kewarganegaraan, literasi sains, dan literasi digital juga tak kalah penting untuk diterapkan di setiap sekolah.
Setelah melakukan kunjungan ke sekolah, kami membuat sebuah rencana pelaksanaan literasi di Sekolah Dasar. Rencana pelaksanaan literasi di Sekolah Dasar yang sudah kami buat yaitu:
- Literasi Baca-Tulis
Program pertama yaitu siswa membaca dan menulis. Tahap pembiasaan pada program ini yaitu peserta didik membaca buku secara rutin dimulai dari hari selasa, kamis dan jumat. Kegiatan ini dilaksanakan selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, buku yang dibaca beragam, dapat berupa buku cerita rakyat, buku dongen maupun buku tentang buku pengetahuan umum. Pada tahap pengembangan peserta didik membuat rangkuman berupa tulisan dari buku yang dibaca.
Setelah selesai menulis peserta didik diminta untuk menceritakan kembali apa yang telah dibaca dari rangkuman yang telah dibuat. Pada hari senin pagi selesai upacara guru akan memberikan penghargaan kepada peserta didik yang terpilih sebagai bintang literasi selama satu minggu. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Selanjutnya pada tahan pembelajaran peserta didik diharapkan dapat mengaplikasikannya pada saat membaca buku yang berkaitan dengan mata pelajaran dan buku pengetahuan umum pada proses pembelajaran.
Program kedua yaitu pemberdayaan mading di sekolah. Tahap pembiasaan pada program ini yaitu peserta didik diminta untuk membaca bebas atau mencari referensi di sekitar sekolah selama 10 menit. Selanjutnya pada tahap pengembangan peserta didik diminta untuk membuat resume atau menuliskan kata-kata atau kalimat penting dari buku bacaan yang sudah dibaca dan menempelkannya ke mading.
Pada tahap pembelajaran nantinya peserta didik diharapkan dapat menerapkannya pada proses pembelajaran, misalnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi karangan peserta didik dapat membuat karangan atau cerita pendek dan menempelkannya di mading kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi membuat karangan dan lain sebagainya. Program ini dapat dilakukan sekali dalam seminggu.
- Literasi sains
Program pertama yaitu Outdoor Study. Pada tahapan pembiasaan peserta didik dan guru mengadakan suatu keiatan pembelajaran di luar kelas dengan cara melakukan pengamatan sederhana di lingkungan sekitar, serta memanfaatkan alam sebagai sumber belajar, dan kegiatan ini dilakukan 2 minggu sekali dalam mata pelajaran IPA.
Pada tahap pengembangan setelah peserta didik melakukan pengamatan, peserta didik dapat membuat sebuah kesimpulan seperti bagaimana ciri-ciri makhlum hidup yang peserta didik amati, apa saja kebutuhan makhluk hidup, dimana habitat makhlum hidup. Lalu peserta didik dapat mempresentasikan hasil dari pengamatan di depan kelas secara kelompok maupun individu. Pada tahap terakhir yaitu tahap pembelajaran dari hasil pembelajaran peserta didik mengaitkan dengan materi yang sedang dipelajari di dalam kelas. dengan melakukan pengamatan peserta didik akan lebih memahami materi pembelajaran.