Lihat ke Halaman Asli

Aisya

Mahasiswa

Resensi Film Lucy Shimmers and The Prince of Peace: Gadis Luar Biasa yang Membawa Keajaiban dan Harapan

Diperbarui: 8 November 2024   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

RESENSI FILM LUCY SHIMMERS AND THE PRINCE OF PEACE: GADIS LUAR BIASA YANG MEMBAWA KEAJAIBAN DAN HARAPAN

Film Lucy Shimmers and The Prince of Peace  disutradarai dan ditulis oleh Michael P. S. Peterson. Film ini dirilis pada tahun 2020 yang merupakan produksi dari Lucya Film. Pemeran utama dalam film ini adalah Scarlett Diamond yang berperan sebagai Lucy Shimmer. Pemeran lainnya adalah Vincent Vargas yang memerankan Edgar Ruiz, Shawn Stevens sebagai Jackson, dan beberapa pemeran lainnya.

Film Lucy Shimmers and The Prince of Peace adalah drama keluarga yang menyentuh hati. Film ini mengisahkan tentang seorang gadis kecil berusia 5 tahun bernama Lucy Shimmer. Ia didiagnosa mendapat penyakit pneumonia beberapa minggu sebelum natalnya yang ke-lima. Sejak mendapat penyakit pneumonia, Lucy sering melihat kakeknya yang telah meninggal. Dan pada akhir film, semuanya menjadi terjelaskan. Kakeknya, Jackson, datang untuk menjemput Lucy.

Karena penyakitnya, Lucy menghabiskan banyak waktu di rumah sakit. Ia sering bermimpi tentang seorang pria "sedih" yang sedang membutuhkan pertolongan. Pria "sedih" yang dimaksud Lucy adalah seorang laki-laki tersangka narapidana yang menderita penyakit gagal ginjal yang bernama Edgar. Edgar dan Lucy dirawat di rumah sakit yang sama. Lucy adalah seorang penganut babel yang taat, dia merupakan seorang religius kristus yang percaya bahwa semua orang dicintai oleh Yesus.

Dengan kebaikan dan kepolosan hati anak kecil, Lucy, yang ditemani oleh sang kakek, mendekati Edgar dan mengajaknya berteman. Lucy meyakinkan Edgar bahwa Yesus selalu ada untuknya dan mencintainya. Awalnya Edgar menolak kehadiran Lucy dan dia bersikeras untuk tidak mempercayai babel dan Yesus. Namun, harapan, pelajaran, maupun keajaiban bisa datang dari manapun. Lucy mampu menyembuhkan luka batin yang selama ini disembunyikan Edgar. Perlahan-lahan hubungan pertemanan mereka mulai terbentuk. Dengan bimbingan dari seorang gadis kecil yang luar biasa, Lucy memberikan kasih sayang dan harapan kepada Edgar, dan perlahan mengubah hidup Edgar sepenuhnya.

Beberapa hari sebelum datangnya natal, penyakit Lucy semakin memburuk. Dokter mengatakan bahwa sudah tidak ada harapan bagi Lucy dan orangtua Lucy harus menyiapkan diri mereka dengan kemungkinan terburuk yang sudah pasti itu. Seperti yang bisa dibayangkan, Lucy tidak mampu melawan penyakitnya dan tubuhnya menyerah pada usianya yang ke-5 tahun. Tepat saat datangnya natal, Lucy meninggalkan orangtua dan teman-teman yang ditemuinya di rumah sakit.

Adanya begitu banyak pesan moral dalam film ini. Film ini mengajarkan tentang keyakinan dan harapan yang akan selalu ada. Pesan-pesan spiritual dalam film ini berisi tentang pengampunan, kasih sayang, dan kekuatan iman. Tanpa mempermasalahkan agama, dalam film ini kita diajarkan bahwa Tuhan itu selalu ada, kasih sayang dan pengampunannya selalu tersedia untuk hambanya.  Film ini berhasil membangun suasana yang menggugah perasaan dengan menonjolkan nilai-nilai keagamaan dan moral.

Kelebihan dan kekurangan selalu menjadi unsur yang membangun sebuah karya. Kelebihan pada film ini, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu ada banyak pesan moral yang dapat dirasakan oleh penonton dan dapat dijadikan sebagai pelajaran hidup. Selain itu, akting seorang gadis kecil bernama Lucy benar-benar menyentuh emosional penonton. Lucy menjadikan dirinya sebagai anak yang memiliki hati yang penuh kasih sayang dan ketulusan.

Kekurangan film ini mungkin terletak pada jalan cerita yang mudah ditebak. Penonton mengetahui dengan pasti bahwa film ini akan berakhir menyedihkan. Selain itu, jika penonton memperhatikan dengan baik, mereka akan tahu bahwa alasan Jackson datang dan Lucy dapat melihatnya adalah karena kakeknya bertugas untuk menjemputnya. Film ini agaknya memang dibuat dengan sederhana, film yang hanya mengisahkan tentang perjuangan seorang gadis kecil yang berjuang melawan penyakitnya dengan pesan moral yang bertaburan dalam setiap adegan. Meskipun tidak ada pengembangan bagi karakter-katakter lain, film ini tetap mampu memberikan kesan emosional yang dalam. Karena, bagaimanapun juga, film ini hanya berfokus pada seorang Lucy Shimmer, seorang gadis luar biasa yang penuh keajaiban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline