Hai guys jangan emosi dulu kok gitu? Karena saya akan menjelaskan tetntang apa itu Sosial-Emosional Learning istilah social-emotional learning digunakan dalam menyebut dua keterampilan berbeda yang diperlukan oleh peserta didik pada era ini, yaitu keterampilan akademik dan keterampilan nonakademik. Seperti yang dikemukakan pada The American Enterprise Institute and The Broking Institution yang merekomendasikan sebuah pendekatan holistik untuk pendidikan, dengan mempromosikan keterampilan akademik dan keterampilan lain seperti bekerja sama yang baik dengan orang lain, manajemen diri, dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, yang kemudian lumrah disebut dengan SEL.
Konsep social-emotional learning (SEL) dikemukakan pertama kali oleh Daniel Goleman pada 1995.SEL didefiniskan sebagai proses yang dilalui oleh anak-anak dan remaja dalam menentukan dan mengaplikasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara efektif untuk memahami/mengatur emosi, mengatur tujuan positif, dan merasa atau menunjukkan empati pada orang lain (CASEL, 2015). Definisi yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh Usakli (2018) yang menyebut SEL sebagai proses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, kemampuan, dan kepercayaan dalam mengolah dan mengidentifikasi emosi.
Nah sekarang bagian dari pengertian apasih emosi itu?
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang sedang berada dalam suatu keadaan atau suatu interaksi yang dianggap penting olehnya, terutama Well-Being dirinya. Emosi diawali oleh perilaku yang mengekspresikan kenyamanan atau ketidaknyamanan terhadap keadaan atau interaksi yang sedang dialami. Emosi disebabkan juga karena marah ketika seseorang tidak nyaman dengan keadaan. emosi juga dapat di ekspreikan dengan spesifik yaitu dengan marah, tenang takut dan sebagainya. ketika kita membicarakan emosi pasti dipikiran kita emosi itu mengebu-ngebu padahal tidak semua emosi itu mengebu-ngebu, emosi itu seperti samar-samar tergantung ketidaknyamaany orang.
terkadang emosi dipengaruhi oleh masa lalu Menurut Charles Darwin bahwa ekspresi wajah manusia merupakan sesuatu bersifat bawaan dan bukan hasil pembelajaran. Ekspresi ini bersifat universal dalam berbagai budaya diseluruh dunia, dan hasil evolusi emosi pada binatang. Darwin membandingkan gertakan marah pada manusia dengan geraman pada anjing atau desisan yang dikeluarkan oleh kucing. Para peneliti juga menemukan bahwa emosi dasar seperti bahagia, terkejut, marah, dan takut, memiliki ekspresi wajah yang sama pada budaya yang berbeda.
Nah, itu sedikit tulisan saya tentang Sosial-EmosionaduLearning. Dan ketika ank marah jangan cepat di marahin kita tanya dulu permasalahanya apa dulu. dan jangan terlalu ikut campur dengan masalah yang dialami anak siapa tau dia bisa menyelesaikan sendiri. sekian dari saya Terima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H