Lihat ke Halaman Asli

Aisyah Sihombing

Mahasiswa SV IPB

Berlokasi di TPU, Jembatan Rawayan Tetap Ramai Pengunjung

Diperbarui: 13 Maret 2023   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Rancabungur, 03 Maret 2023 -- Jembatan Rawayan (Gantung) Taruma Nagara berwarna pelangi yang berlokasi di TPU Rancabungur RT 02 RW 07 Kampung Muara, Desa Carute Hilir menjadi objek wisata baru yang banyak dikunjungi baik para wisatawan lokal maupun luar belakangan ini. Diresimkan tepat ketika masyarakat sedang liburan nataru 2021.

"Jembatan ini diresimikan oleh bupati Bogor Ade Yasin hari Rabu, 22 Desember 2021 lalu" ungkap Daden petugas pemakaman umum (TPU) Ranca Bungur seorang informan yang mengetahui banyak mengenai jembatan Rawayan ini.

Lokasi jembatan Rawayan terletak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) dengan luas 10 hektar. Daden menambahkan "Awalnya jembatan penghubung ini dibangun untuk menjadi akses jalan menuju ke pemakaman, tapi ternyata antusias masyarakat lebih dari itu". Selain itu, jembatan ini menghubungkan dua Desa yaitu Desa Rancabungur Kecamatan Rancabungur dengan Desa Ciaruteun Ilir Kecamatan Cibungbulang. "Jadi ini juga merupakan akses utama untuk moda transportasi antar desa" sambung Daden.

Jembatan itu kini sedang viral, bahkan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat banyak untuk menyebrangi jembatan terpanjang di Kabupaten Bogor Utara ini.

"Panjang Jembatan Rawayan sekitar 125 meter, nggak heran kalau biaya pembangunnannya juga sampai satu miliar, terlebih lagi posisinya dengan panorama Cisadane " jelas Daden.

Ia menambahkan, untuk pembuatan jembatan ini menghabiskan anggaran mencapai satu miliar. Di mana pelaksanaan pembangunannya Pemerintah Kabupaten Bogor bekerjasama dengan Korem 061/Suryakencana Bogor.

"Biasanya jembatan Rawayan ramai pengunjung pada hari Sabtu dan Minggu, apalagi pada hari libur besar seperti hari raya dan nataru. Terdapat suatu waktu dimana jembatan penuh dengan pengunjung sanking ramainya," tutur Neneng yang bekerja sebagai salah satu tukang parkir disana. Maka dari itu sebulan setelah jembatan di sahkan oleh bupati Bogor, kendaraan roda dua dilarang untuk melewati jembatan Rawayan. Mengingat posisi jembatan tepat diatas sungai Cisadane yang sewaktu-waktu terdapat angin yang berhembus kencang. Kelebihan muatan juga diantisipasi oleh pihak pengelola demi keselamatan bersama yang dituliskan pada papan informasi.


dokpri

  

Daden berharap baik warga setempat maupun wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keindahan jembatan ini dapat bersama-sama menjaga dan memelihara kebersihannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline