Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian, dosen-dosen biologi Universitas Muhammadiyah Lamongan telah menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Kendalkemlagi. Kegiatan ini berfokus pada penyuluhan dan pelatihan kepada anggota GAPOKTAN Desa Kendalkemlagi, melibatkan 12 petani, 1 perwakilan perangkat desa, 5 mahasiswa, dan 3 dosen.
Salah satu agenda utama kegiatan ini adalah penyuluhan tentang penggunaan Beauveria bassiana sebagai pestisida hayati. Sebelumnya, petani di Desa Kendalkemlagi memiliki pandangan kurang positif terhadap efektivitas B bassiana dan memandangnya membutuhkan biaya operasional lebih tinggi dibandingkan pestisida kimia. Dalam penyuluhan ini, mereka diberikan edukasi mendalam mengenai fungsi, karakteristik pertumbuhan, dan penyerangan B bassiana.
Materi penyuluhan mencakup jenis-jenis hama serangga pada pertanian, cara mengatasi hama serangga, karakteristik B bassiana, fungsi B bassiana, cara menumbuhkan B bassiana, dan jenis serta kandungan limbah penggilingan padi. Fokus utama adalah memberikan keyakinan kepada petani bahwa B bassiana bukan hanya efektif, tetapi juga ramah lingkungan. Para narasumber dengan bahasa sederhana menjelaskan mekanisme penyerangan B bassiana terhadap serangga dan mengapa proses ini memerlukan waktu lebih lama dibandingkan pestisida kimia.
"Penting untuk memahami bahwa B bassiana tidak berbahaya bagi seluruh serangga dan memiliki proses penyerangan yang bertahap, tidak seperti pestisida kimiawi yang bersifat akut," ungkap salah satu narasumber. Penyuluhan juga memberikan informasi tentang cara pengaplikasian B bassiana pada tanaman, termasuk dosis yang dianjurkan, waktu penyemprotan yang tepat, serta faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi keefektifan B bassiana.
Sesi diskusi di akhir penyuluhan menjadi momen interaktif yang penting, di mana peserta dapat menyampaikan pertanyaan, keluhan, dan saran kepada narasumber. Hasil evaluasi pemahaman petani menunjukkan peningkatan signifikan, dengan 64% peserta menyatakan pemahaman mereka menjadi sangat baik.
Selain penyuluhan, kegiatan ini juga melibatkan pelatihan perbanyakan Beauveria bassiana dengan menggunakan media limbah penggilingan padi. Peserta pelatihan, yang sama dengan peserta penyuluhan, diberikan demonstrasi dan kesempatan untuk melakukan praktik mandiri. Tim pelaksana menyusun buku panduan perbanyakan B bassiana untuk memudahkan pemahaman dan implementasi peserta.
Diharapkan, melalui kegiatan ini, petani anggota GAPOKTAN Desa Kendalkemlagi dapat memanfaatkan Beauveria bassiana secara efektif sebagai pestisida hayati dalam usaha pertanian mereka, memberikan dampak positif terhadap hasil pertanian dan lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H