Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang banyak memberikan manfaat untuk keseahatan, selain itu olahraga juga bisa menjadi salah satu kegiatan berkompetisi dan menghasilka sebuah prestasi yang merupakan bagian integral pengembangan diri dalam mewujudkan prestasi setinggi-tingginya.
Banyak persepsi yang berkembang di masyarakat bahwa atlet mampu berprestasi hanya dengan latihan teknik semata.
Padahal jika diamati lebih lanjut prestasi atlet akan lebih dapat ditingkatkan dengan mengoptimalkan kemampuan fungsional capasity dan endurance.
Survei menunjukkan, atlet yang sering mengalami kelelahan sebagian besar memiliki kemampuan endurance sedang.
Hal ini dapat dilihat saat atlet berlatih atau dalam pertandingan atlet mudah mengalami kelelahan dan napas terengah-engah.
Kondisi ini tentunya akan berpengaruh terhadap performa atlet dan erat kaitanya dengan fungtional capasity (kapasitas paru/Vo2 max) dan endurance (daya tahan tubuh).
Dua komponen tersebut dipandang penting dan merupakan dasar yang harus dikembangkan sejak dini oleh para atlet.
Beberapa cara dapat digunakan untuk mengukur dan meningkatakan fungtional capasity dan endurance, salah satunya adalah dengan tes lari 2,4 Km.
Tes ini merupakan tes yang mudah dilakukan untuk mengukur kebugaran jantung dan paru.
Sebagaimana kita tahu bahwa kebugaran jantung dan paru diperlukan dalam komponen kebugaran jasmani, tepatnya pada ketahanan kardiovaskuler.