Lihat ke Halaman Asli

Aisyah nurul aini

Mahasiswa 23107030016 UIN SUNAN KALIJAGA

Part Tersulit, Membangun Konsistensi pada Habits Baru

Diperbarui: 6 Maret 2024   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Freepik

Sebenernya bagaimana sih caranya supaya kita bisa membangun suatu habits baru dan juga bagaimana caranya agar kita bisa tetap konsisten terhadap habits baru tersebut?

Hal pertama yang sebenarnya perlu kita lakukan adalah memilih sebuah pertarungan yang tepat. Sebagai makhluk sosial kita memiliki waktu serta energi yang terbatas. Maka kita harus benar-benar memilih habits baru mana yang sekiranya memang dapat kita lakukan dan mana yang sekiranya paling bermakna untuk diri kita.

Hanya karena melihat orang lain sekarang terlihat lebih rajin nge-gym, lebih rajin baca buku, dan lebih lebih lainnya. Bukan berati kita juga harus sama seperti mereka. Jangan sampai kita melakukan suatu habits baru karena didasari dengan rasa tidak mau kalah dengan orang lain. Pilihlah pertarungan yang memang itu tepat untuk diri sendiri. Pilih habits yang high levelergh, yang artinya itu merupakan habits yang bermakna dan paling efisien serta efektif untuk memberikan return yang kita inginkan.

Misalnya, Jika sekarang zaheed menambah habits baru berupa olahraga lari. Berarti ia telah memutuskan untuk menambah habits baru itu dalam kesehariannya. Zaheed merasa bahwa lari merupakan olahraga yang memang dibutuhkan oleh diri nya supaya ia bisa menjadi lebih sehat, lebih kuat, dan tidak gampang lelah yang berlebihan.

Untuk lebih konsisten dalam menjalani habits, maka kita perlu juga untuk mengapresiasi segala kegiatan kecil yang kita lakukan sebagai bentuk suatu kesuksesan.

Konsistensi dalam membangun habits tidak mesti diukur dari kita yang harus lebih baik dari hari kemarin. Tapi, konsistensi ini dimaknai dengan kehadiran kita setiap saat dalam menjalani habits, meski kita tidak berprogres.

Ini berarti jika semisal zaheed telah berhasil lari pada hari ini sejauh 2 kilometer, lalu hari berikutnya 3 kilometer, dan hari berikutnya lagi bertambah menjadi 5 kilometer bukan berarti track nya zaheed harus naik terus menerus secara signifikan.

Jika suatu saat zaheed tertimpa musibah dan akhirnya ia merasa kesulitan untuk merealisasikan habits nya meskipun hanya setengah dari jarak yang biasa ia lakukan setiap harinya. Maka pada saat ini yang terpenting bukan lagi tentang "Progress" nya, tapi tentang "Kehadiran" nya. Jalan keluar rumah selama 20 detik atau 1 menit atau 3 menit lalu balik lagi ke rumah itu tidak masalah. Bahkan bisa dikatakan itu adalah bentuk kemenangan untuk si zaheed sendiri.

Yang perlu diingat, dalam membangun habits adalah bangkit dari hari yang nggak begitu bagus secara perlahan-lahan itu jauh lebih mudah daripada nggak melakukan apa-apa sama sekali. Sehingga pada akhirnya kita akan kehilangan habits itu dan harus membangunnya kembali.

Jadi, sekecil apapun yang kita lakukan, hadir saja!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline