Karanganyar (22/4) - Mahasiswa Magang MBKM dari Prodi PLB UNS 2021 yang beranggotakan 10 orang telah melaksanakan program kerja berupa kegiatan seminar parenting yang berjudul "Membangun Karir Pasca Sekolah Untuk Anak Tunarungu: Menghadapi Rintangan, Menggali Potensi" terhadap guru, orang tua dan siswa-siswi SLB B Pawestri Karanganyar. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk memberikan pemahaman kepada orangtua dan guru tentang bagaimana mempersiapkan anak tunarungu untuk menghadapi tantangan di dunia perkuliahan maupun kerja setelah mereka menyelesaikan pendidikan. Diselenggarakan pada Senin tanggal (22/4/2024) di SLB B Pawestri Karanganyar pukul 08.00 WIB. Peserta seminar yang hadir merupakan guru dan wali murid dari siswa-siswi kelas 7 SMP sampai kelas 12 SMA.
Kegiatan Seminar parenting ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan informasi, strategi dan dukungan kepada orangtua agar mereka dapat memahami dan merespons kebutuhan pendidikan yang disampaikan langsung oleh bapak Priyono, S.Pd., M.Si. yang merupakan dosen di Prodi Pendidikan Luar Biasa UNS.
Salah satu aspek penting yang dibahas dalam seminar ini adalah tentang bagaimana menghadapi rintangan yang dihadapi oleh anak tunarungu. Para peserta mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi oleh anak tunarungu dalam menjalani pendidikan lanjutan, mengembangkan karir, atau mencari pekerjaan. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai rintangan tersebut para orang tua dan pendidik lebih siap dan mampu memberikan dukungan yang tepat kepada anak tunarungu. Mereka dapat mengidentifikasi strategi dan metode yang efektif untuk membantu anak tunarungu mengatasi tantangan dan mencapai potensi penuh mereka.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta berbagi pengalaman pribadi mengenai tantangan dan hambatan yang dihadapi anak-anak mereka dan minat bakat yang dimilikinya, namun masih terdapat kekhawatiran orangtua untuk menempatkan anak mereka menuju jenjang perguruan tinggi. Strategi dan solusi yang diberikan oleh pembicara juga sangat membantu dan membuka kembali harapan orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke pendidikan selanjutnya dengan keunggulan bakat yang dimiliki oleh anak-anak mereka.
Selain itu, seminar ini juga membahas tentang pentingnya menggali potensi anak tunarungu. Setiap anak memiliki potensi yang perlu dikembangkan. Melalui pendekatan yang inklusif dan pemberian kesempatan yang sama, anak tunarungu mampu mengembangkan potensi mereka dalam berbagai bidang, baik akademik maupun non-akademik.
Oleh karena itu pendidikan vokasi yang ada di Sekolah Luar Biasa (SLB) menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan potensi anak tunarungu. Program tersebut juga telah dirancang khusus untuk memberikan keterampilan praktis yang dapat digunakan anak tunarungu dalam perguruan tinggi maupun dunia kerja. Melalui pendidikan vokasi, anak-anak ini dapat belajar berbagai keterampilan seperti melukis, tata boga, cuci motor, kecantikan, kerajinan tangan, dan keterampilan menjahit yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan kemandirian dan peluang kerja mereka di masa depan. Pendekatan ini tidak hanya fokus pada pengembangan kemampuan teknis, tetapi juga pada peningkatan kepercayaan diri dan kemampuan mereka untuk berkomunikasi, sehingga mereka dapat berpartisipasi secara aktif dan produktif dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H