Lihat ke Halaman Asli

KKN MMK Kelompok 43

Laman ini merupakan wadah publikasi berita dari program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa KKN MMK 43 UIN Walisongo Semarang tahun 2022

Mahasiswa KKN MMK 43 Berkontribusi dalam Posyandu Balita Sekaligus Adakan Sosialisasi Parenting

Diperbarui: 8 September 2022   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Peserta dan Ibu-ibu PKK

Upaya pemerintah dalam menunjang kesehatan masyarakat melalui program posyandu juga hadir di Desa Tanjunganom. Posyandu tersebut dilaksanakan oleh Posyandu Anggrek 6 di Dusun Jati. Posyandu balita kali ini disertakan sosialisasi parenting untuk mencegah kecanduan gadget pada anak. Ditujukan pada ibu-ibu yang hadir dalam acara tersebut yang dilaksanakan pada Senin, 11 Juli 2022.

Sosialisasi tersebut disampaikan oleh perwakilan kelompok, pemateri oleh Dewi, Afifah, dan Wulan, Umil sebagai moderator, dan Risa sebagai tim media. Masing-masing pemateri menyampaikan materi yang berbeda, Dewi menyampaikan materi mengenai penyebab dan dampak dari penggunaan gadget, Afifah menyampaikan materi mengenai pemanfaatan dampak baik dan pencegahan dampak negatif dari gadget, dan Wulan memberi rekomendasi aplikasi yang membantu anak tetap kreatif dalam menggunakan gadget.

Tema yang dipilih dalam sosialisasi itu didasarkan pada realita masa kini bahwa gadget sudah intens digunakan oleh anak-anak bahkan di bawah umur. Tujuan pada orang tua yakni agar meningkatkan pengetahuan mengenai pola asuh dan cara mendidik anak generasi di era ini. Selain itu, beberapa orang tua juga turut mengusulkan tema tersebut.

Seusai materi disampaikan, ibu-ibu saling bertukar cerita mengenai keresahannya terkait gadget yang digunakan oleh anak-anak mereka. Ada yang merasakan dampai baik dan negatifnya.

Perwakilan orang tua yang hadir, Tuti Hasanah, mengeluhkan bahwa anak-anak seringkali mengabaikan dan menunda-nunda ucapan dan perintah orang tua karena sibuk bermain gadget.

"Anak-anak sekarang kalau gak dikasih hp nanti rewel, tapi sekalinya dikasih malah keterusan sampe tugas-tugas sekolah telat dikerjain, tidur tengah malem karena main game, kan bikin orang tua jadi resah," ujar Tuti.

Mahasiswa KKN memberikan beberapa saran mengenai cara mengontrol penggunaan gadget pada anak, ada yang tradisional dan digital. Cara tradisional dapat dilakukan dengan pendekatan kepada anak dan memberi perhatian pada aktivitas gadget yang digunakan anak. Sedangkan cara digital, salah satunya bisa dengan dikontrol melalui akun e-mail yang bertautan antara milik anak dan orang tua.

Ternyata orang tua tertarik pada cara-cara digital yang dinilai lebih rumit tetapi lebih efektif. Kedepannya mereka meminta untuk diajarkan secara langsung cara-cara digital tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline