Lihat ke Halaman Asli

Aisyah Luthfi

perempuan.

Bongko-bongko: Camilan Manis Khas Duo Koto

Diperbarui: 7 Desember 2022   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Oleh: Aisyah Luthfi*

Daerah di perbatasan antara Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman tepatnya di  Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat selain unik karena banyaknya pandai besi yang berdagang di tepi jalan sepanjang daerah tersebut, di sana juga memiliki cemilan khasnya. 

Tidak terkikis oleh kemajuan zaman dan eksistensi makanan kekinian, cemilan manis khas Simpang Tonang, Duo Koto ini masih jadi makanan favorit masyarakat bahkan anak muda sekalipun. Cemilan gurih dan manis ini bernama bongko-bongko atau dikenal juga dengan nama Lading-lading.

Bongko-bongko bentuknya seperti persegi panjang pipih, dengan setiap sudutnya berbentuk seperti setengah lingkaran. Berwarna cokelat karena di lapisi gula aren yang memberikan rasa manis alami bongko-bongko. 

Biasanya bongko-bongko dijual dalam bungkusan plastik saja. Per bungkusnya seukuran plastik setengah kilo, bongko-bongko biasa dibandrol seharga 5000 Rupiah, untuk satu buah bongko-bongko hanya 500 Rupiah saja.

Makanan ini sangat mudah ditemui di Duo Koto, tidak hanya karena bahan yang cukup simpel dan cara pembuatan yang cukup mudah, minat masyarakat juga mempengaruhi keberadaan bongko-bongko. Salah seorang anak muda asli Duo Koto, Sarah mengatakan setiap hari balai atau hari pasar di Simpang Tonang, Duo Koto pasti mudah ditemui penjual Bongko-bongko.

“Kalau di tempat Sarah, khusus hari pasar itu hari Selasa sangat mudah dijumpai Bongko-bongko ini,” ucap Sarah saat diwawancarai via Whatsapp pada Minggu, (20/11/2022).

Mengenai rasa, makanan yang memiliki nama lain lading-lading ini saat dimakan akan terasa manis dan bertekstur renyah. Tidak terlalu keras dan mudah digigit juga menjadi alasan bagi para lansia tetap menyukai camilan manis ini. Jika dibayangkan, rasa camilan ini mirip seperti godok pisang yang diberi gula aren. Tetapi, makanan ini bertektur renyah.

“Lading-lading mempunyai rasa yang manis karena dibaluri gula aren, rasanya juga tidak terlalu manis karena takaran gulanya pas,” tutur Dhea, salah satu masyarakat Simpang Tonang, Duo Koto.

Pembuatan bongko-bongko perlu menyiapkan beberapa bahan, seperti tepung beras, tepung ketan, garam, minyak goreng dan gula aren. Semua bahan tersebut bisa ditemukan di warung terdekat. Karena bahan-bahan yang mudah dijangkau ini, bongko-bongko bisa dibuat kapan saja. Cara pembuatannya juga sangat mudah, tidak perlu waktu yang lama juga untuk membuatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline