Lihat ke Halaman Asli

Maulid Nabi SAW dan Haul Masyayikh PPP Salafiyah Bangil

Diperbarui: 4 September 2024   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peringatan Maulid Nabi saw dan Haul Masyayikh Salafiyah Bangil: Menggali Makna Spiritualitas dan Warisan Keilmuan

 

Oleh Aisyah Ajhury Al Hasani

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Masyayikh Salafiyah di Bangil pada tanggal 4 September 2024 merupakan dua momen penting yang dirayakan dengan penuh khidmat dan kekhusyukan oleh para alumni dan santri di pesantren Salafiyah Bangil. Kedua acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar alumni dan masyayikh, tetapi juga menjadi momentum untuk mengingat kembali ajaran-ajaran Rasulullah saw serta mengenang jasa para Masyayikh yang telah berkontribusi besar dalam memperkuat basis intelektual para santri.

Mengingat Guru dan Menginspirasi Melalui Ashabul Haul

Pada peringatan Haul Masyayikh Salafiyah Bangil, suasana penuh khidmat dan kesakralan menyelimuti acara yang dihadiri oleh ribuan santri dan alumni. Dalam acara yang menjadi tradisi tahunan ini, Bunyai Hj. Maryam dari Pekalongan yang merupakan alumni Salafiyah Bangil memberikan ceramah yang sangat mengena di hati para hadirin.

Menghormati Guru: Pesan Mendalam Bunyai Hj. Maryam

Dalam ceramahnya, Bunyai Hj. Maryam menekankan pentingnya menghormati guru sebagai salah satu kunci keberkahan ilmu. Beliau mengajak para santri dan alumni untuk selalu menempatkan guru pada posisi yang terhormat. Dalam ceramahnya, beliau mengutip kisah Raja Iskandar Dzul Qarnain, yang ketika ditanya mengapa lebih menghormati gurunya daripada orang tuanya, maka ia menjawab, "Orang tuaku menurunkanku dari langit ke bumi, sedangkan guruku mengangkatku dari bumi ke langit."

Pesan ini begitu kuat menggema, mengingatkan para santri dan alumni akan jasa besar para guru yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membimbing mereka menuju jalan yang benar dan lurus. Bunyai Hj. Maryam menegaskan bahwa tanpa guru, ilmu yang diperoleh tidak akan membawa keberkahan dan manfaat yang seharusnya.

Sambutan Gus H Usama Harisun Baihaqi: Tentang Mengingat Kematian dan Meneladani Ashabul Haul. Dalam sambutannya, Gus Usama menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang hadir dan turut serta dalam penyelenggaraan haul ini. Beliau juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi selama acara berlangsung.

Gus Usama tidak hanya berhenti di situ, beliau juga memberikan nasihat yang menggugah hati mengenai pentingnya selalu mengingat kematian. "Ingatlah bahwa kita semua akan menghadapi kematian, dan saat itulah semua amalan kita akan dipertanggungjawabkan," ujarnya dengan nada yang penuh kebijaksanaan, dan beliau pun menguti kalimat hikmah ( ) "cukuplah kematian sebagai pengingat/nasihat."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline