Lihat ke Halaman Asli

Aisyah Haura

Mahasiswa

Mempertahankan Budaya Indonesia di Tengah Arus Globalisasi

Diperbarui: 31 Maret 2024   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

Globalisasi adalah fenomena yang mengubah dunia menjadi tempat di mana interaksi, komunikasi, dan kegiatan lainnya antara manusia tidak lagi terhalang oleh batasan geografis atau politik. Hal ini memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan orang dari negara lain tanpa kesulitan. Globalisasi berasal dari kata global yang artinya dunia, sehingga globalisasi ini diasumsikan sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia (Musa, 2015). Secara umum, globalisasi mengacu pada perubahan atau perkembangan sosial-budaya yang meluas secara global, yang dapat mengakibatkan perubahan dalam lembaga, pranata, dan nilai-nilai sosial-budaya.

Dalam era globalisasi yang gejolak ini, menjaga dan melestarikan budaya Indonesia menjadi suatu hal yang mendesak. Keberagaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa yang perlu dilestarikan. Dalam konteks globalisasi yang membawa arus budaya luar, pemertahanan budaya Indonesia menjadi tantangan yang serius. Jika tidak dijaga dengan baik, budaya Indonesia dapat tergerus dan bahkan hilang ditelan arus globalisasi.

Pentingnya mempertahankan budaya Indonesia tidak hanya terkait dengan identitas bangsa, tetapi juga berkaitan dengan keberlangsungan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya tersebut. Budaya Indonesia mengandung nilai-nilai kearifan lokal, solidaritas, gotong royong, serta harmoni antara manusia dan alam. Nilai-nilai ini memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif bagi pembangunan sosial dan kebudayaan di Indonesia.

Oleh karena itu, upaya mempertahankan budaya Indonesia di era globalisasi tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah atau lembaga budaya saja, tetapi juga memerlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat. Masyarakat perlu lebih menghargai, memahami, dan mempromosikan budaya Indonesia melalui berbagai cara, seperti melestarikan tradisi, menggunakan bahasa daerah, serta mengenalkan seni dan budaya Indonesia kepada generasi muda. Dengan demikian, warisan budaya Indonesia dapat tetap terjaga dan menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia di era globalisasi.

Kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa terdiri dari berbagai suku, bahasa, adat istiadat, dan seni tradisional yang tersebar di seluruh nusantara. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki lebih dari 300 suku bangsa, masing-masing dengan kebudayaan yang khas dan beragam. Setiap suku bangsa memiliki bahasa, pakaian adat, rumah adat, serta tradisi dan upacara adat yang unik, mencerminkan keanekaragaman budaya yang membanggakan.

Tidak hanya itu, bahasa-bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Indonesia juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia. Bahasa daerah ini tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai cerminan kearifan lokal dan identitas budaya suatu daerah. Selain itu, adat istiadat yang diwariskan turun-temurun juga menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia. Adat istiadat ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari upacara adat, sistem kepercayaan, hingga tata cara dalam kehidupan sehari-hari. Semua ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa dan patut dilestarikan.

Seni dan Budaya adalah warisan yang harus dijaga dari leluhur. Di seluruh penjuru Indonesia terdapat keberagaman seni dan budaya yang khas dan unik. Selain rasa seni dalam budaya yang bisa dinikmati oleh semua orang dalam perjalanan sejarah peradaban manusia (Thoyibi, 2009). Seni dan budaya juga merupakan bentuk komunikasi yang dapat dirasakan dan dinikmati oleh semua orang. Namun, perubahan zaman yang cepat telah menyebabkan penurunan minat terhadap seni dan budaya di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, pentingnya upaya pelestarian seni dan budaya menjadi semakin mendesak. Saat ini, pemahaman masyarakat dalam menjaga warisan budaya lokal masih kurang. Banyak individu yang lebih memilih mengadopsi budaya asing karena dianggap lebih praktis dan sesuai dengan tren saat ini. Hal ini bukan berarti menentang pengaruh budaya asing, namun sebagian dari budaya tersebut mungkin tidak sejalan dengan identitas kebangsaan.

Arus globalisasi membawa pengaruh yang signifikan terhadap budaya lokal di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Budaya asing yang masuk melalui media massa, teknologi informasi, dan interaksi lintas negara menjadi lebih mudah diterima dan diadopsi oleh masyarakat. Hal ini dapat mengakibatkan penggeseran budaya lokal yang telah ada sejak lama. Contohnya, tren fashion, musik, dan gaya hidup dari luar negeri seringkali lebih menarik minat masyarakat daripada budaya lokal, sehingga budaya asing menjadi lebih dominan dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak dari pengaruh budaya asing ini dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari gaya berpakaian, pola konsumsi makanan, hingga cara berkomunikasi. Budaya asing seringkali dianggap lebih modern dan diikuti oleh banyak orang karena dianggap sesuai dengan perkembangan zaman. Akibatnya, nilai-nilai dan tradisi budaya lokal cenderung terpinggirkan dan kurang mendapat perhatian. Hal ini menunjukkan bahwa arus globalisasi dapat mengancam keberlangsungan budaya lokal jika tidak ada upaya nyata untuk mempertahankannya.

Salah satu contoh konkret dari perubahan budaya akibat globalisasi di Indonesia adalah perubahan pola konsumsi masyarakat. Globalisasi membawa masuknya produk-produk dari luar negeri yang menawarkan berbagai macam kemudahan dan kepraktisan. Hal ini mengubah preferensi masyarakat dalam memilih produk konsumsi, seperti makanan, minuman, dan pakaian. Masyarakat cenderung lebih memilih produk-produk impor yang dianggap lebih modern dan trendy daripada produk lokal. Akibatnya, produk-produk lokal seringkali tergeser dan sulit bersaing di pasaran.

Selain itu, globalisasi juga membawa perubahan dalam gaya hidup masyarakat Indonesia. Pengaruh budaya asing, terutama dari film, musik, dan media sosial, memengaruhi gaya berpakaian, hobi, dan aktivitas rekreasi masyarakat. Banyak orang yang mulai mengadopsi gaya hidup yang lebih individualistik dan konsumeris, yang bertentangan dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dalam budaya Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa globalisasi telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan budaya di Indonesia, yang perlu diperhatikan dalam upaya mempertahankan identitas budaya bangsa.Untuk meningkatkan ketahanan budaya lokal dalam menghadapi perubahan yang dibawa oleh globalisasi, diperlukan 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline