Ladies, mengetahui siklus menstruasi yang dialami dapat membantu kita untuk lebih memahami perubahan yang terjadi pada tubuh dan memudahkan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi sedini mungkin loh! Yuk, simak ada berapa fase sih yang terjadi dalam menstruasi?
Siklus menstruasi yang dialami oleh wanita pada umumnya memiliki 4 fase setiap bulannya. Fase yang terjadi pertama kali disebut dengan fase menstruasi, yang kedua yaitu fase folikuler atau pra ovulasi, kemudian yang ketiga adalah fase ovulasi dan yang keempat yaitu fase luteal.
Fase Menstruasi
Siklus yang pertama kali ini disebut sebagai fase menstruasi yang berlangsung selama 3 sampai 7 hari. Namun, beberapa wanita juga mengalami menstruasi lebih dari 7 hari nih. Pada fase ini, Ovarium mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi pada siklus sebelumnya dan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron.
Lapisan pada rahim yang menebal dan terbentuk untuk mempersiapkan kehamilan pun luruh dan mengeluarkannya dalam bentuk darah, inilah yang dinamakan menstruasi. Ternyata tidak hanya darah saja ladies, lendir dan jaringan rahim juga dikeluarkan oleh vagina.
Meskipun setiap wanita memiliki perbedaan dalam merasakan gejala saat fase menstruasi, mungkin ladies pernah mengalami beberapa gejala yang biasa terjadi pada fase ini seperti perut yang kram, nyeri dan terasa kencang yang terjadi pada payudara, perut yang kembung, mood swing, sensitif, sakit kepala, sakit pinggang, mudah lelah dan lemas.
Untuk mengatasi gejala yang membuat tubuh tidak nyaman dan tidak produktif dalam beraktifitas, ladies dapat melakukan yoga dan jalan kaki. Kemudian mengkonsumsi makanan yang memiliki zat besi tinggi seperti pisang, apel, strawberry.
Fase Folikuler atau Pra Ovulasi
Selanjutnya, siklus yang terjadi yaitu bernama fase folikuler (pra ovulasi). Pada fase ini terjadi sekitar 11 sampai 27 hari. Namun hal ini juga disesuaikan oleh siklus bulanan yang dialami ladies.
Biasanya siklus ini terjadi selama 16 hari. Sejak hari pertama menstruasi, disaat itulah terjadi fase folikuler atau pra ovulasi dan disertai mulai meningkatnya hormon perangsang folikel (FSH). Fase ini dimulai saat sinyal yang diberikan oleh Hipotalamus kepada kelenjar pituitari melepaskan zat kimia bernama hormon gonadotropin (GnRH).
Hormon gonadotropin kemudian mendorong kelenjar hipofisis untuk meningkatkan hormon lutein (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH). Indung telur yang dirangsang oleh hormon FSH akan menghasilkan 5 sampai 20 kantong kecil (folikel). Nah pada tiap-tiap kantong kecil terdapat sel telur yang belum matang.