Lihat ke Halaman Asli

Aisyah Fajri

universitas pamulang

Perbandingan Ekonomi Pembangunan Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang

Diperbarui: 13 Juni 2023   02:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

EKONOMI PEMBANGUNAN 

Aisyah fajri, Gefira nur, Adnan Tarigan

JUNI, 2023

Tangerang dan Kabupaten Tangerang adalah dua wilayah yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia. Meskipun keduanya berada di dekat dan sering kali dianggap sebagai satu kesatuan, terdapat perbedaan signifikan dalam pembangunan ekonomi antara kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Artikel ini akan membandingkan perkembangan ekonomi kedua wilayah ini, meliputi aspek geografis, infrastruktur, sektor ekonomi utama, investasi, ketenagakerjaan, dan pembangunan wilayah. 

  • Secara geografis.

 Kota Tangerang terletak lebih dekat dengan Jakarta dan berbatasan langsung dengan ibu kota Indonesia tersebut. Sementara itu, Kabupaten Tangerang terletak di sebelah barat Kota Tangerang. Kota Tangerang memiliki wilayah yang lebih kecil daripada Kabupaten Tangerang, namun memiliki populasi yang lebih padat. Pertumbuhan penduduk di kedua wilayah ini juga berbeda, dengan kota Tangerang mengalami peningkatan yang lebih cepat. 

  • Infrastruktur dan Aksesibilitas,

Rendahnya ketersediaan jaringan jalan di wilayah Banten Selatan mengakibatkan menjadi terbatasnya aksesibilitas pada beberapa kawasan di wilayah tersebut. Lebih jauh lagi kondisi ini mengakibatkan menjadi terhambatnya mobilitas penduduk serta kegiatan koleksi dan distribusi barang terutama hasil-hasil pertanian yang merupakan produk utama masyarakat setempat. Dari aspek kewilayahan, kondisi ini pada akhirnya mengakibatkan terjadinya kesenjangan antar wilayah. Wilayah-wilayah yang aksesibilitasnya rendah cenderung menjadi terisolasi serta relatif lamban untuk berkembang, sebaliknya wilayah yang memiliki aksesibilitas tinggi cenderung lebih cepat pertumbuhannya. 

Beberapa penyebab utama yang mengakibatkan terjadinya penurunan kondisi/ kualitas jaringan jalan tersebut adalah pengendalian pelaksanaan pembangunan konstruksi jalan yang belum optimal, pembebanan yang berlebih (excessive over loading), bencana alam seperti longsor dan banjir serta terbatasnya anggaran untuk menjaga (pemeliharaan) umur teknis jalan yang sebagian besar memang tulah melampaui batas optimalnya. 

Jika dibandingkan, Kota Tangerang memiliki infrastruktur yang lebih baik dibandingkan dengan Kabupaten Tangerang. Jaringan transportasi di kota Tangerang lebih lengkap, dengan akses yang mudah ke pusat-pusat ekonomi dan transportasi regional. Sarana dan prasarana umum, seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan pendidikan, juga lebih berkembang di kota Tangerang. Tidak tanggung-tanggung, Pemerintah Kota Tangerang telah menerapkan dan mengembangkan konsep Liveable, Investable, Visitable dan E-city yang disingkat menjadi LIVE. 

Artinya Tangerang sebagai kota layak huni, layak investasi, layak dikunjungi, dan sudah menggunakan teknologi informasi berbasis elektronik. Apalagi secara geografis Tangerang termasuk wilayah yang strategis dan dekat ke ibu kota Jakarta. Perkembangan infrastruktur Tangerang juga difokuskan kepada upaya mengatasi kemacetan mengingat tingginya mobilitas warga Tangerang ke Jakarta atau sebaliknya. 

Termasuk juga di kawasan sekitar Bandara Soekarno Hatta. Untuk meminimalisir kemacetan di wilayah ini antara lain dibangun Area Traffic Control System (ATCS), rekayasa lalu lintas, system park and ride, car free day (CFD), uji emisi, hingga peningkatan fasilitas penunjang angkutan massal seperti penyediaan bus rapid transit (BRT), Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB), Trans Kota Tangerang, dan kereta api. 

  • sektor ekonomi utama,

Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang memiliki sektor ekonomi utama yang berbeda. Kota Tangerang memiliki industri manufaktur yang berkembang pesat dan menjadi salah satu pusat industri di Indonesia. Banyak perusahaan manufaktur besar yang beroperasi di kawasan industri, termasuk industri makanan dan minuman, tekstil, elektronik, otomotif, dan produk logam. Industri ini menciptakan lapangan kerja yang signifikan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kota. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline