Lihat ke Halaman Asli

Mengingat Kembali Fenomena Post-Truth di Tengah Vaksinasi Covid-19

Diperbarui: 8 Januari 2023   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada akhir tahun 2019, sejak SARS-CoV2 muncul di Wuhan, China, semua pemberitaan berbondong-bondong memberitakan mengenai isu Covid-19. Di era dimana teknologi sudah maju seperti saat ini segala informasi melimpah ruah . Namun sangat disayangkan kelimpahan informasi tersebut tidak semua membawa pemberitaan yang sesuai dengan fakta yang ada dilapangan bahkan tidak jarang sengaja direkayasa untung mencapai tujuan tertentu.

Pandemi muncul ketika dunia sedang memasuki era post-truth dimana kebohongan bisa menjadi kebenaran. Di masa pandemi seperti saat itu, komunikasi publik sangat diperlukan untuk meinformasikan kepada khalayak informasi yang akurat.

Pada bulan juni hingga juli 2021, terdapat banyak berita keliru tentang vaksin covid-19 di Amerika Serikat. Kemudian berita tersebut menyebar ke Indonesia.

Pada saat pertama kali pemerintah mengumumkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 guna menekan angka penularan Covid-19 di Indonesia. Kemudian munculah kelompok-kelompok yang menyatakan bahwa vaksinasi memberikan dampak yang berbahaya bagi masyarakat yang melaksanakannya. Pada kenyataannya pernyataan itu keluardisaat vaksinasi belum diberlakukan.

Penyuntikan vaksin pertama kali dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, tetapi masih banyak kelompok yang masih tetap tidak percaya manfaat dari vaksin tersebut sehingga muncul berbagai pemberitaan hoax tetapi dianggap sebuah kebenaran tanpa mencari lebih dalam keaktualan dari berita tersebut.

Alasan mengapa post-truth sangat mudah menyebar dikarenakan seseorang senang dalam menyebarkan informasi optimal yang bukan sebuah informasi akurat melainkan informasi yang dapat mendukung prasangka dan merangsang emosional.

Kita sebagai masyarakat tidak boleh membiarkan fenomena post-truth berkembang. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi kebenaran sudah seharusnya kita tidak memberikan sedikitpun ruang post-truth untuk berkembang. Dan juga seharusnya pemerintah dapat lebih cepat dan tanggap dalam memfilter dan mengklarifikasi pemberitaan-pemberitaan yang tidak benar mengenai vaksinasi yang membuat masyarakat lebih percaya terhadap berita yang seharusnya bohong tetapi dianggap mereka sebuah kebenaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline