Lihat ke Halaman Asli

Aisyah Annisa

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Tingkatkan Pengalaman, Mahasiswa Pilih Ikuti Internship hingga Organisasi

Diperbarui: 20 Juni 2023   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mahasiswa saat mengikuti kegiatan organisasi kampus. Sumber: dokumen pribadi.

Jakarta, 20 Juni 2023 -- Beberapa waktu belakangan ini, perdebatan warganet di jejaring media sosial mengenai program magang atau yang dikenal juga sebagai intership sedang berlangsung dengan hangat. Diskusi seputar magang tersebut awalnya dipicu oleh sebuah twit berisikan video politisi muda Malaysia yang secara publik mengkritik kebijakan magang tidak berbayar di beberapa perusahaan. 

Magang sendiri merupakan program yang dirancang bagi pesertanya untuk mendapatkan pengalaman serta gambaran mengenai dunia kerja yang nantinya akan mereka masuki.

Hal ini juga sejalan dengan pendapat Gea Kenanga, salah seorang mahasiswa semester 6 Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta. Menurut Gea, program magang memliki peran yang sangat penting dalam menambah pengalaman serta mengasah kemampuan yang dimilikinya sebagai bekal meniti karir di masa depan. 

Mengikuti program magang juga merupakan kesempatannya dalam mengasah diri dan kemampuan interpersonal setelah memutuskan untuk tidak mengikuti organisasi di dalam maupun di luar kampus.

"Sebetulnya di semester awal, aku pernah ikut organisasi, tapi emang gak sampai punya jabatan karena aku agak susah untuk bagi waktu antara berorganisasi dengan kuliah. Jadi, aku lebih milih untuk cari pengalaman di luar organisasi," terang perempuan kelahiran 2002 tersebut saat diwawancarai pada Minggu, 18 Juni 2023.

Selain manfaat non-akademik, program magang yang diikuti Gea juga dapat meningkatkan perolehan nilai akademiknya di semester lalu berkat kerja sama antara pihak kampus dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Lain halnya dengan Gea, Berliannissa Irvadianis yang saat ini tengah menempuh tahun terakhirnya di Jurusan Kedokteran Universitas Yarsi lebih memilih untuk terjun dalam kelompok organisasi mahasiswa sejak awal. Ia menuturkan bahwa berkat keputusannya tersebut, dirinya dapat meraih manfaat, baik secara akademik maupun non-akademik. 

Manfaat ini diperoleh terutama karena organisasi CIMSA (Center for Indonesian Medical Students' Activities) yang diikutinya merupakan sebuah organisasi mahasiswa kedokteran yang bersifat independen, nasionalis, non-politk, non-partisan, dan berbasis aktivitas sehingga dapat mendorong anggotanya untuk berpartisipasi secara aktif.

Bagi perempuan yang akrab disapa Berlin itu, kegiatan kuliah dan organisasi dalam kesehariannya sebagai seorang mahasiswa tidak dapat terpisahkan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena agar dapat menjaga keseimbangan antara perannya sebagai ketua divisi dalam organisasi dengan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa, kemampuan manajemen waktu yang dimilikinya harus selalu diasah. 

Tak jarang kepentingan organisasi yang ada berbenturan dengan kepentingan akademik. Untuk itu, sebisa mungkin Berlin tetap mengutamakan kepentingan serta tanggung jawab akademiknya agar proses perkuliahan tetap berjalan dengan baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline