Lihat ke Halaman Asli

Terowongan Batu yang Tak Berujung...

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kelana hati,,,

mencari jiwa yang sebenarnya dan bukan yang dipertuankan..

menanti apa yang boleh diharapkan..

berdiri tegak lalu lunglai dan kembali terpaku..

wahai pemilik, terlalu jauh rusuk ini berjalan, disimpang jua tak dihentikan,,

lelah kadang lebam-lebam,,

kenapa kau tetap diam..

apa kau melihat wahai pemilik?

sampai kapan kan kau ambil untuk kau lengkapi,

bukankah disana kurang?

takkah kau merasa hilang?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline