Lihat ke Halaman Asli

Aisyah Afina Hazna

Mahasiswi UPN Veteran Yogyakarta

Keterlibatan Amerika Serikat dalam Mendistribusi Bantuannya Kepada Arab Saudi di Perang Yaman 2015-2019

Diperbarui: 9 Maret 2023   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yahya Arhab/European Pressphoto Agency 

Selama ini Yaman telah mengalami perang saudara selama beberapa dekade dan konflik meningkat lebih lanjut pada tahun 2015 ketika koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi atas nama pemerintah yang diakui secara internasional melawan pemberontak Houthi yang bersekutu dengan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.

Alasan konflik Yaman berasal dari pengunjuk rasa pro-demokrasi turun ke jalan dalam upaya untuk memaksa Presiden Ali Abdullah Saleh untuk mengakhiri 33 tahun kekuasaannya. Presiden menanggapi protes dengan konsesi ekonomi tetapi menolak untuk mengundurkan diri. 

Pada Maret 2011, ketegangan di jalan-jalan ibukota, Sana'a mengakibatkan pengunjuk rasa tewas di tangan militer. Setelah kesepakatan yang ditengahi secara internasional, ada transfer kekuasaan pada bulan November kepada Wakil Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi. Namun upaya Hadi pada reformasi konstitusi dan anggaran ditolak oleh pemberontak Houthi dari utara. 

Keterlibatan Amerika Serikat dalam mendistribusi bantuannya kepada Arab Saudi dimulai sejak tahun 2015. Arab Saudi turun langsung ke Yaman dengan membawa tentara serta perlengkapan senjata yang merupakan bantuan dari Amerika Serikat. Pengeboman dilakukan secara rutin sehingga menimbulkan banyak korban jiwa. Arab Saudi menjatuhkan bom di perumahan warga, sekolah serta rumah sakit.

Mohammed bin Salman, Putra Mahkota dari Arab Saudi yang merupakan penerus kerajaan dan juga sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi. Terlibatnya Arab Saudi kedalam perang Yaman ini merupakan perintahnya, namun dibalik itu Amerika Serikat sendiri merupakan aktor yang juga terlibat dalam peperangan yang merugikan banyak masyarakat Yaman.

Keterlibatan Amerika Serikat dapat dibuktikan bahwa semua senjata, pesawat tempur, bom, dan intelijen perang berasal dari Amerika Serikat. Tidak berhenti sampai di situ, Amerika Serikat juga memberikan bantuan dimana teknisi Amerika juga terlibat dalam pengecekan pesawat, serta menambah teknologi baru pada persenjataan Arab Saudi. 

Amerika Serikat sendiri juga membuat kapal induk sendiri untuk membantu pesawat Arab Saudi mengisi bahan bakar. Selain itu, informasi tentang lokasi pengeboman juga diberikan oleh Amerika Serikat. Amerika Serikat secara terbuka mengakui bahwa mereka membantu Arab Saudi dalam sejumlah perang yang terjadi.

Lebih dari 100.000 orang tewas dan telah membuat 250.000 orang kehilangan tempat tinggal. Sekitar 80% dari hampir 30 juta orang di Yaman sekarang membutuhkan bantuan kemanusiaan, sementara 20 juta orang menghadapi kekurangan pangan, dan lebih dari 100.000 orang telah meninggal. Pada Maret 2022, 4,3 juta orang Yaman mengungsi. 

Banyak keluarga yang terkena dampak konflik tidak memiliki perjanjian sewa formal dan menghadapi ancaman penggusuran. Faktanya, hampir 40 persen pengungsi internal tinggal di lokasi pengungsian informal di mana akses ke layanan dasar sebagian besar tidak memadai atau tidak ada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline