Lihat ke Halaman Asli

Harapan yang Terkikis

Diperbarui: 2 Juni 2024   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebelum kehadiranku
Anganmu selalu mendambakanku
Setiap detik yang berlalu
Fikirmu hanyalah bertanya
Kapan, kapan, dan kapan

Anganmu sudah menjadi nyata
Aku sekarang sudah ada didunia
Sepantasnya semua berbahagia
Tapi tatapanmu menandakan duka

Apa yang salah dari semua
Berbulan-bulan kau berangan tentangku
Tapi saat kehadiranku
melupakannya dengan semudah itu

Siapa yang berharap seperti ini
Paham apa yang kau lakukan
Tapi sulit untuk memberi jawaban
Ingin rasanya berucap sayang
Tapi satu hurufpun takmemungkinkan

Aku hanya sulit mengucapkan
Bukan berarti tak punya persan
Rautmu tak mengharapkanku
Gerak gerikmu seakan mengusirku

Jika bisa berharap akan ketidakmungkinan
Aku hanya ingin mengucapkan rasa sayang
Kata maaf tak pernah tertinggal
Kupinta terimalah semua takdir tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline