Lihat ke Halaman Asli

Aisyah DwiSyafitri

KKN Tematik MDBPE-MBKM UPI 2021

KKN Tematik UPI 2021: Strategi Guru dan Orangtua dalam Meminimalisir Kesulitan Belajar Anak di Masa Pandemi

Diperbarui: 26 Juli 2021   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sebelum masa pandemi Covid-19 terjadi, sekolah memiliki strategi untuk mengatasi kesulitan belajar yakni, mengembangkan tiga ranah, yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif, guru juga di tuntut untuk lebih efektif dan kreatif dalam berinteraksi dengan siswanya. Sesuai arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia untuk memutus mata rantai Covid-19 proses pembelajaran dialihkan dari offline (tatap muka) menjadi online (jarak jauh atau belajar di rumah masing-masing).

Pendidikan pada masa pandemi ini membuat guru harus bekerja ekstra keras, terutama dalam hal pembelajaran jarak jauh yang berbasis Informasi dan Teknologi. Tidak hanya itu, peran serta orang tua  juga memberikan pengaruh yang besar, karena para orang tua dituntut mampu mengawasi dan membimbing anaknya pada saat pembelajaran dirumah. Lalu, permasalahan yang terjadi pada saat ini, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk belajar secara mandiri, selama proses belajar mengajar dirumah, karena memiliki kendala satu dengan yang lainnya. 

Terkait dengan hal tersebut, sejumlah mahasiswi yang sedang melaksanakan KKN di SD Langensari memberikan wadah dan kesempatan untuk bapa ibu guru dan orang tua SD Langensari, agar memberikan pengalaman dan berpendapat selama pembelajaran anak dirumah dalam kegiatan sharing session. Kegiatan pelaksanaan sharing session tersebut dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 24 Juli 2021 melalui daring. 

Dalam kegiatan sharing session tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa peran guru dan orang tua sangat berpengaruh dalam meminimalisir kesulitan belajar anak dirumah. Adapun strategi yang harus diberikan pada anak selama pembelajaran dirumah saat ini, yaitu: “Pertama, menciptakan rutinitas rumah yang disepakati oleh anak. 

Kedua, menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Ketiga, membiasakan apresiasi dalam capaian anak. Keempat, memberi perhatian pada harapan atau cita-cita anak. Kelima, memberi contoh baik yang dapat ditiru oleh anak,” ujar pemateri sharing session. Selain itu, gaya belajar anak juga perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran 

Maka, pada pelaksanaan pembelajaran daring, guru tidak hanya memberikan tugas saja akan tetapi memberikan penguatan dan apresiasi agar semangat belajar, sedangkan orangtua memberikan pendampingan dan motivasi belajar anak sesuai dengan perkembangannya. Sehingga, perlu adanya hubungan komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, dapat menciptakan suasana yang nyaman dan asik dalam pembelajaran daring.

Dari pelaksanaan kegiatan sharing session ini, diharapkan kepada bapa ibu guru dan para orang tua SD Langensari, dapat memberikan kritik, saran dan masukan yang diberikan menjadi solusi bersama dalam menghadapi kesulitan belajar anak pada pembelajaran daring (dalam jaringan) atau online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline