Lihat ke Halaman Asli

Aisya Az Zahra

Mahasiswa S1 Ilmu Pemerintahan FISIP UNDIP

KKN Tim II Undip: Program Pemberantasan Stunting dengan Optimalisasi Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan di Desa Sempor

Diperbarui: 13 Agustus 2022   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sempor (15/7). Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Periode 2022 di Desa Sempor turut ikut serta menyukseskan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yakni pemberantasan kasus stunting di Indonesia dengan cara mengedukasi para ibu yang memiliki anak berusia 0 -- 24 bulan akan pentingnya mengoptimalkan pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan. Edukasi ini dilakukan pada hari Jum'at, 15 Juli 2022 bertepatan dengan kegiatan Posyandu Dukuh Petahunan, Desa Sempor.

Kegiatan ini tak lain didasari dari permasalahan stunting di Indonesia yang terus menghantui tumbuh kembang anak, dimulai dari anak masih berada dalam kandungan. Sunting ini tergolong masalah yang kronis yang membutuhkan perhatian.

Sebelum melangkah lebih lanjut, stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang ditandai dengan pertumbuhan tubuh anak yang cenderung lambat (lebih pendek dari anak seusianya). Hal tersebut dapat disebabkan karena tidak terpenuhinya gizi yang dibutuhkan selama masa pertumbuhan. Seorang anak yang mengidap stunting cenderung memiliki daya tahan tubuh yang rendah, sehingga rentan terserang penyakit. 

Pada sisi tingkat kecerdasan anak, anak yang mengidap stunting cenderung memiliki kecerdasan di bawah normal, sehingga ia sulit untuk memahami pelajaran yang diberikan dan menyebabkan rendahnya produktivitas anak di kesehariannya. Jika masalah ini tidak ditangani bersama, maka dampaknya dapat menyebabkan menurunnya kualitas Sumber Daya Masyarakat di Indonesia.

Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dihitung dari bayi saat masih berada di kandungan merupakan periode emas seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Artinya, pada periode tersebut seorang anak harus mendapatkan asupan gizi yang cukup agar tumbuh kembang anak tidak terganggu. Maka dari itu, pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan ini erat kaitannya dengan permasalahan stunting. Jika terjadi gangguan pada periode emas ini, khususnya berkaitan dengan permasalahan gizi anak, maka akan berdampak pada kehidupan anak kedepannya. Gangguan tersebut akan sulit ditangani apabila anak sudah berusia lebih dari atau sama dengan 2 tahun.

Dokpri

Mengingat kegiatan edukasi stunting ini dilaksanakan bersamaan dengan agenda Posyandu Dukuh Petahunan, maka peserta yang hadir pada kegiatan ini adalah para ibu yang sedang memiliki anak kecil usia 0 sampai 24 bulan. Tujuan dari kegiatan ini tak lain adalah agar para ibu lebih memperhatikan gizi anak, sehingga anak terhindar dari masalah stunting. Selain itu, dengan adanya edukasi ini, dapat meningkatkan kesadaran para ibu untuk rutin melakukan pengecekan tumbuh kembang anak di Posyandu dan segera membawa anak ke bidan atau dokter jika terdapat gejala-gejala stunting yang muncul pada diri anak.

Dari kegiatan ini, masyarakat berharap edukasi stunting ini tidak hanya diberikan kepada para ibu yang telah melahirkan dan mempunyai anak, tetapi juga diberikan kepada calon pengantin atau para ibu yang sedang mempersiapkan kehamilan agar asupan gizi anak dari dalam kandungan sudah terpenuhi dengan baik. Selain itu, dengan bertambahnya target edukasi, maka diharapkan semakin banyak masyarakat yang mengetahui informasi-informasi yang berkaitan dengan pengoptimalan pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline