Lihat ke Halaman Asli

Aisyah Nuraeni

Economics Student at Bogor Agricultural University

Hama Burung Ancam Gagal Panen Padi, Mahasiswa KKN-T IPB Sosialisasikan Pestisida Nabati dari Jengkol

Diperbarui: 21 Juli 2023   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan Pestisida Nabati dari Jengkol (27/06/2023) - Dok. pribadi

Petani Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor mengeluhkan terancam gagal panen padi akibat serangan hama burung. Hama burung menjadi permasalahan utama karena sulitnya melakukan pengendalian. Petani Desa Cijeruk sudah melakukan berbagai upaya untuk melakukan pengendalian hama burung, mulai dari memasang orang-orangan sawah dan bunyi-bunyian keras dari bekas kaleng-kaleng, sampai melakukan pengaplikasian pestisida kimia. Namun, upaya-upaya tersebut tidak membuahkan hasil, hama burung tetap menyerang lahan pertanian padi.

Setelah melakukan survei dan wawancara kepada ketua gapoktan (gabungan kelompok tani) (20/06/2023), serangan hama burung diduga karena penanaman padi tidak dilakukan secara serempak. Sehingga burung bergerombol menyerang tanaman padi yang sudah mulai berbulir atau sekitar 70-80 HST. Petani Desa Cijeruk mengeluhkan kehilangan hasil produksi padi akibat serangan burung sebanyak 40-60%.

Persentase kehilangan hasil produksi padi yang tinggi akibat serangan burung mendorong kelompok KKN-T IPB Cijeruk untuk mencari alternatif pengendalian hama burung yang aman. Pestisida nabati merupakan alternatif dari kelompok KKN-T IPB Cijeruk yang disosialisasikan kepada para petani khususnya di Desa Cijeruk sebagai repellent atau penolak hama burung. Kelompok KKN-T IPB Cijeruk memilih jengkol sebagai bahan dari pestisida nabati, karena burung tidak menyukai bau menyengat yang ditimbulkan jengkol. Selain itu, jengkol juga mengandung asam amino alifatik dan mengandung sulfur yang bersifat toksik dan tidak disukai oleh hama pada tanaman padi.

Pada 27 Juni 2023, kelompok KKN-T IPB Cijeruk membuat pestisida nabati secara mandiri untuk persiapan sosialisasi. Pestisida nabati ini berbahan dasar jengkol. Jengkol dibagi menjadi dua bagian, kemudian direndam dalam air dengan perbandingan 1:20 dan ditutup rapat dalam ember. Setelah direndam 10 hari, pestisida nabati siap untuk dipanen (06/07/2023).

Penyemprotan Pestisida Nabati (08/07/2023) - Dok. pribadi

Uji keefektifan pestisida nabati dilakukan di salah satu lahan padi milik ketua gapoktan Desa Cijeruk, pukul 07.00 WIB (08/07/2023). Hasilnya menunjukkan, burung tidak hinggap di lahan pertanian yang telah disemprot pestisida nabati. Namun, sifat dari pestisida ini memang cepat hilang, apalagi jika turun hujan dan tercuci air.

Sosialisasi Pestisida Nabati (11/07/2023) - Dok. pribadi

Sosialisasi pestisida nabati dari jengkol kepada para petani Desa Cijeruk dilakukan pada 11 Juli 2023 di lahan padi milik ketua gapoktan. Sosialisasi dihadiri oleh para petani sekitar sambil melakukan panen padi. Para petani menyampaikan keluhan yang sama terkait serangan hama burung. Mereka begitu antusias saat menyaksikan sosialisasi yang disampaikan oleh kelompok KKN-T Cijeruk. Sosialisasi mengenai pestisida nabati, keunggulan, cara pembuatan, cara aplikasi, dan waktu aplikasi disampaikan pada para petani Cijeruk. Pestisida nabati dari jengkol ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang aman sebagai pengendalian hama burung di Desa Cijeruk.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline