Mahasiswa KKN-T IPB Univeristy mengajak petani Desa Cijeruk untuk menerapkan bagan warna daun (BWD) sebagai upaya meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
Bagan warna daun atau yang biasa disingkat BWD merupakan alat atau bagan yang digunakan untuk mengukur kebutuhan pupuk N atau urea dengan cara mencocokan bagan dengan warna daun. Pertumbuhan tanaman yang baik dengan produksi yang tinggi tentu saja membutuhan suplai nitrogen (N) yang cukup.
Tanaman mengalami gangguan kekurangan nitrogen, maka pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal. Hal ini ditandai dengan berkurangnya warna hijau dari daun (chlorosis), sehingga warna daun akan menguning dan pucat. Bagan warna daun ini akan membantu petani untuk mengetahui kapan saat yang tepat untuk memberikan pupuk dengan dosis yang tepat kepada tanaman.
Minggu (16/07/2023), mahasiswa KKN-T IPB melakukan sosialisasi bagan warna daun (BWD) kepada petani di sawah miliki Pondok Pesantren Asshidiqqiyah Desa Cijeruk. Sosialisasi ini dihadiri oleh ketua kelompok tani sekaligus pengurus pondok pesantren, Bapak Lom, dan santri-santri pondok tersebut.
Program ini disampaikan oleh Meisya Safrida (Mahasiswa Manajemen Hasil Hutan) dan Rina Maryati (Mahasiswa Ilmu Gizi) secara langsung di lahan persawahan. Program ini mendapatkan sambutan hangat dan antusiasme para santri, karena mereka juga terjun langsung di dunia pertanian dan mengelola lahan milik pondok pesantren tersebut. Sebelumnya mereka memang sudah terbiasa untuk turun ke sawah dan mengelola lahan, namun rata-rata masih menggunakan cara tradisional. Para santri aktif bertanya pada saat pemaparan program, mulai dari cara menggunakan BWD dan menghitung kebutuhan pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman.
Sosialisasi bagan warna daun ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada petani sebagai salah satu inovasi untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian mereka. Inovasi ini juga diharapkan dapat memberikan dampak pada meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Selain itu, efektivitas bagan warna daun ini dapat mengatur pengeluaran input petani dan dapat menentukan nilai jual produk pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H