Penyakit hidrosefalus ini merupakan salah satu bentuk kelainan kongenital pada bayi sejak dilahirkan. Kondisi ini ditandai dengan adanya akumulasi cairan atau serebrospinal dalam ventrikal sehingga kepala penderita akan tampak menjadi membesar. Sebenarnya cairan yang diproduksi oleh jaringan pleksus koroideus ini tidaklah berbahaya.
Kondisi penyakit hidrosefalus pada bayi apabila tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat maka dapat memicu beragam resiko seperti gangguan organ penglihatan, penurunan kecerdasan, gangguan sensorik, gangguan pada koordinasi dan keseimbangan, keterbelakang mental hingga kematian.
Penyebab dari penyakit hidrosefalus ini adalah tingginya jumlah cairan serebrospinal dalam bentrikal yang ada di daerah kepala. Itulah mengapa kelebihan cairan tersebut akan membuat kepala yang ukurannya akan menjadi membesar. Walau sebenarnya cairan yang terlalu banyak jumlahnya tersebut akan menyebabkan gangguan pada otak. Sehingga gangguan tersebut antara lain yaitu cedera otak, pendarahan di otak.
Gejala Penyakit Hidrosefalus
Dibawah ini ada gejala penyakit hidrosefalus yang harus diketahui yaitu :
- Kepala Akan Membesar
- Mata Melihat Ke Bawah
- Ubun Ubun Yang Menonjol
- Sering Kejang
- Gangguan Tumbuh Kembang
Biaya Operasi Penyakit Hidrosefalus Pada Bayi
Biaya untuk operasi penyakit hidrosefalus ini tentunya bervariasi untuk setiap rumah sakit dan bergantung juga pada tingkat keparahan kondisi pada pasien. Nah, untuk operasi pemasangan shunt (Ventriculoperitoneal Shunt) biasanya berkisar Rp.10.000.000-Rp.30.000.000. Sedangkan untuk operasi ETV (Endocopic Third Ventriculostomy) biasanya akan lebih murah, berkisar Rp.15.000.000 namun juga bisa lebih atau kurang. Akan lebih baik jika Anda mendaftar BPJS untuk memperoleh biaya yang lebih ringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H