Lihat ke Halaman Asli

Ai Sumartini Dewi

Humanis, pekerja keras, dan ulet

Pembelajaran Daring Kombinasi di Era Pandemi

Diperbarui: 20 Juli 2020   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah bukan rahasia lagi kalau di seluruh dunia sedang terkena wabah pandemic covid-19. Wabah ini membawa efek yang maha dahsyat ke semua bidang yang bersubjek manusia. Semua parno melaksanakan kegiatan. Bahkan beberapa bulan ke belakang nyaris semua terhenti. Hanya bidang tertentu yang masih melaksanakan itu pun bergiliran.

Bidang pendidikan merupakan salah satu yang terkena dampaknya. Semua sekolah tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka sebagai manaa mestinya. Semua dipaksa berubah harus menjadi kegiatan belajar daring.

Yang jadi permasalahannya adalah Apakah semua lembaga pendidikan bisa melaksanakannya? Tentu jawabannya bervariasi. Ada yang menjawab bisa dan ada juga yang menjawab tidak. Yang jawabannya bisa tentu tidak akan alasan untuk tidak melaksanakannya. Untuk yang jawabannya tidak tentulah harus memutar akal untuk tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan keterbatasan itu.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berupaya keras untuk membantu mencarikan solusi untuk masalah hal tersebut. Salah satunya adalah dengan mengizinkan adanya  kegiatan belajar daring dan luring atau disebut daring kombinasi tetap tetap  memperhatikan protocol kesehatan. Adapun sekolah yang memakai kegiatan pembelajaran daring kombinasi  harus melakukan :

  • Sekolah
  • Menyediakan tempat untuk mencuci tangan dan menyediakan sabun
  • Menyediakan masker / pelindung muka
  • Menyediakan hand sanitizer
  • Menyediakan disinfektan
  • Thermos gun sesuai kebutuhan

  • Siswa
  • Berperilaku sehat dan bersih
  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Menggunakan masker selama beraktivitas
  • Melaksanakan fhysical distancing atau menjaga jarak
  • Menghindari kerumunan orang banyak

  • Orang tua
  • Menyediakan masker
  • Menganjurkan anak untuk selalu jaga pola hidup bersih dan sehat
  • Melarang mengikuti kegiatan yang bergerombol
  • Meminta menjaga jarak

Alasan   melaksanakan pembelajaran  jalur daring kombinasi   adalah:

  • Tidak semua siswa memiliki perangkat daring
  • Siswa memiliki kuota terbatas
  • Tidak semua tempat tinggal siswa terjangkau signal internet.
  • Tidak bisa memaksakan orang tua untuk mempunyai gadget.

Solusi yang diambil oleh sekolah adalah:

  • Hari tertentu siswa menyerahkan laporan pengerjaan tugas dan mengambil laporan berikutnya.
  • Waktu datang ke sekolah bergantian sesuai jadwal yang ditetapkan oleh sekolah.
  • Datang ke sekolah mmemperhatikan protocol kesehatan yaitu cuci tangan, ukur suhu, pakai masker, dan jaga jarak.
  • Setelah kegiatan selesai maka siswa diintruksikan untuk langsung pulang ke rumahnya.
  • Semua kegiatan dalam pantauan tenaga pendidik.
  • Pendidik melakukan kunjungan bila siswa tidak bisa datang ke sekolah.

Dengan demikian maka pembelajaran untuk siswa dapat dilaksanakan di sela keterbatasan. Keterbatasan bukan alasan untuk tidak melakukan kegiatan belajar mengajar walaupun harus disertai usaha  dan pembiasaan yang ketat  dilakukan oleh siswa. Semua usaha harus dilakukan oleh kita agar generasi mendatang tetap tangguh dan konsisten dengan peradabannya. Jangan sampai motivasi belajar siswa mati karena pandemi. Jadilah generasi yang tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline