Budaya literasi adalah proses pembiasaan terhadap aktivitas membaca dan menulis yang dikategorikan sebagai tingkat literasi awal atau literasi dasar. Adapun Literasi sendiri dimaknai sebagai sebuah kondisi suatu masyarakat yang telah melek huruf atau telah mengenal dan mempunyai kemampuan membaca dan menulis.
Dimana Istilah kata literasi memang bersifat fleksibel dan cenderung berkembang dari masa ke masa. Istilah Literasi juga berkembang dengan seiring berkembangnya zaman, tentunya makna literasi tersebut juga mengalami perluasan yang disesuaikan dengan bidang - bidang tertentu, seperti literasi sains, literasi digital, dan lain sebagainya.
Budaya literasi sangat bermanfaat dalam mewujudkan peran generasi muda terutama pelajar untuk menambah wawasan, yang dengan wawasan itu pelajar diharapkan mampu menjadi pribadi yang bermutu dan mempunyai pemahaman yang luas. Lalu, Siapakah pelajar itu? Pelajar adalah orang - orang yang ikut serta dalam proses belajar.
Nasution mengemukakan bahwa belajar merupakan kegiatan mengumpulkan dan menambah sejumlah ilmu dan pengetahuan, sedangkan pelajar adalah pelakunya. Pada dasarnya pelajar adalah aset yang penting bagi suatu negara, karena pelajar merupakan bibit - bibit yang harus dikembangkan untuk menjadi generasi yang dapat memajukan agama, nusa, dan bangsa.
Oleh karena itu, untuk mencapai hal tersebut pelajar harus memiliki wawasan yang terbuka dan luas. Salah satu cara agar pelajar mempunyai wawasan yang terbuka dan luas adalah dengan menumbuhkan budaya literasi dikalangan pelajar itu sendiri. Melihat hal - hal tersebut, budaya literasi ini sangat mempunyai kaitan yang
erat dengan dunia pendidikan, bahkan ada yang menyatakan bahwa budaya literasi tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan yang mana untuk meningkatkan prestasi generasi muda terutama pelajar dalam mencapai kesuksesan itu yang menjadi indikator penting adalah penguasaan literasi.
Budaya literasi sangat penting diterapkan untuk pelajar di semua tingkat jenjang sekolah karena dengan literasi, pelajar akan mudah memahami mata pelajaran di sekolah dan dengan budaya literasi pula tingkat kecerdasan pelajar akan meningkat.
Contoh penerapan budaya literasi dikalangan pelajar sendiri antara lain seperti membiasakan melakukan kegiatan menulis dan mengarang dikalangan pelajar. Kemudian pengelolaan perpustakaan yang baik di sekolah juga akan mempengaruhi penumbuhan budaya literasi dikalangan pelajar, karena dengan pengelolaan perpustakaan yang baik maka perpustakaan
tersebut akan menjadi menarik untuk dikunjungi. Namun rendahnya budaya literasi dikalangan pelajar saat ini menjadi tantangan bagi orang tua dan guru untuk menumbuhkan kembali budaya literasi mereka.
Tidak cukup sampai disitu, perlu juga diadakannya diskusi-diskusi ringan. Semisal ada 5 anak dikasih satu tema, tetapi tiap anak harus membiasakan melakukan kegiatan meneliti, menganalisa, dan menyimpulkan pokok isi dari buku yang di baca dan mempunyai rujukan buku sendiri-sendiri dan berbeda.
Jadinya mereka semangat dan membentuk karakter mental kepribadian mandiri lewat mengemukakan apa yang mereka fahami dari buku masing-masing yang mereka pegang. Strategi semacam ini, secara tidak langsung mereka