Lihat ke Halaman Asli

Sri Nurhayati

mahasiswi

Bolehkah Kita Mengeluh?

Diperbarui: 29 Juni 2024   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Adakah manusia yang luput dari cobaan? Tidak. Tidak ada seorangpun di muka bumi ini yang terbebas dari ujian kehidupan.

Dari mulai Nabi Adam A.S sampai Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir dan termulia, semuanya melewati rintangan, ujian, cobaan masing-masing dalam hidupnya, bahkan ujian yang Allah berikan kepada mereka tidak main-main.

Ingatkah ketika Nabi Ayyub diuji dengan penyakit kulit yang menyebabkan keluarnya nanah dari kulitnya, kepalanya hingga kakinya bahkan rambutnya pun rontok. Nabi Musa A.S yang dikejar Fir'aun dan kelompoknya. Nabi Ibrahim A.S yang harus mengorbankan putranya Ismail A.S untuk disembelih. Kemudian Nabi kita Muhammad yang ujiannya kita tahu kisahnya. Tapi, betapa mereka tetap teguh dan kuat, iman mereka tidak goyah, sabar mereka tidak perlu diragukan, bahkan pantas menjadi utusan-utusan pilihan yang Allah titipkan amanah pada pundak mereka untuk mendakwahkan dan berjihad di jalan-Nya.

Apalah daya kita, yang ujiannya tidak seberapa, tapi menggetarkan keteguhan, menggoyahkan keimanan. Pantaskah kita menyombongkan, merasa kita yang paling banyak penderitaan.

Padahal lingkungan kita nyaman untuk ditinggali, tetangga kita bukan musuh yang harus diperangi, keluarga kita satu akidah dengan kita, teman-teman kita menjadi support system terbaik bagi kita, guru-guru kita pintar, bijak, adil, tidak melihat kita dari golongan yang mana. Padahal kita punya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui, bahkan Maha Mengabulkan segala permohonan. Tapi dikasih ujian dikit, niatnya bunuh diri, narkoba, mabuk-mabukan, maksiat, menjauh dari orang-orang yang jelas-jelas memberikan kasih sayang penuhnya untuk kita.

Lalu, bolehkah mengeluh ketika hidup terasa berat? Bolehkah menangis ketika kita merasa cape?
Boleh.. Tapi ke tempat yang tepat. Menangislah jika hatimu tak sanggup. Jadikan sejadah sebagai sandaran terkuat ketika kamu mengadu  kepada Tuhan dalam sujudmu. Jadikan do'a sebagai satu-satunya sarana untuk berbincang dan mencurahkan isi hatimu. Jadikan lantunan qur'an dan zikirmu sebagai syair paling indah penenang hatimu.

Allah ada, dan akan selalu ada. Jangan pernah punya keyakinan bahwa Allah tidak peduli. Tidakkah kita baca surat-surat cinta-Nya yang menyenangkan juga menenangkan. Pesan-pesan-Nya yang tidak luput oleh zaman. Termasuk tentang ujian yang Allah sendiri yang berikan.

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

Sesungguhnya Allah ada bersama kita.

Aku menjawab do'a hamba apabila berdo'a kepada-Ku.

Dan ayat-ayat lain apabila kita mentadabburi dan mentafakkurinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline