Lihat ke Halaman Asli

A Iskandar Zulkarnain

SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Pembentukan Holding UMKM, Menghubungkan Potensi Lokal dengan Pasar Global

Diperbarui: 13 Desember 2024   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://ritaelfianis.id/holding-company/

Pembentukan Holding UMKM, Menghubungkan Potensi Lokal dengan Pasar Global

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan strategis dalam perekonomian Indonesia. Data menunjukkan bahwa UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja di Indonesia. Namun, meskipun kontribusinya besar, UMKM sering kali menghadapi tantangan besar untuk naik kelas. Kendala seperti skala usaha yang kecil, keterbatasan akses terhadap pendanaan, minimnya adopsi teknologi, dan keterbatasan dalam penetrasi pasar menjadi penghambat signifikan bagi perkembangan UMKM.

Dalam menghadapi persaingan global dan tuntutan pasar yang semakin kompleks, pembentukan holding UMKM menjadi solusi strategis yang dapat meningkatkan daya saing dan produktivitas UMKM. Holding UMKM memungkinkan pengelompokan usaha kecil dalam satu payung besar untuk menciptakan efisiensi, kolaborasi, dan sinergi yang lebih kuat, baik di antara UMKM itu sendiri maupun dengan industri besar. Dengan model ini, UMKM dapat memiliki posisi tawar yang lebih tinggi di pasar dan berkontribusi lebih signifikan terhadap perekonomian nasional. Lebih jauh, holding dapat menjadi katalis untuk transformasi UMKM menjadi entitas yang lebih profesional, efisien, dan inovatif.

Urgensi Pembentukan Holding UMKM

Menyatukan Sumber Daya, Pembentukan holding UMKM memungkinkan pengelolaan sumber daya secara kolektif. Dengan bergabung dalam holding, UMKM dapat berbagi sumber daya seperti teknologi, fasilitas produksi, dan akses informasi pasar. Hal ini mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi. Contohnya, holding dapat menyediakan gudang bersama atau platform e-commerce yang terintegrasi, sehingga UMKM tidak perlu membangun infrastruktur sendiri.

Meningkatkan Akses ke Pendanaan, UMKM sering kali kesulitan mengakses pendanaan karena dianggap memiliki risiko tinggi. Holding UMKM dapat berperan sebagai entitas yang memperkuat daya tawar kolektif UMKM di hadapan lembaga keuangan. Dengan struktur holding, risiko dapat terdiversifikasi, sehingga UMKM lebih mudah mendapatkan pembiayaan. Selain itu, holding juga dapat menjadi perantara dalam mengakses dana hibah atau skema pembiayaan pemerintah.

Memperkuat Inovasi dan Teknologi, Dalam era digital, adopsi teknologi menjadi kunci daya saing. Holding UMKM dapat menyediakan akses terhadap teknologi baru dan pelatihan kepada anggota, memungkinkan UMKM untuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensi operasional. Misalnya, teknologi untuk otomasi produksi atau aplikasi manajemen bisnis yang terintegrasi dapat diakses oleh anggota holding dengan biaya yang lebih terjangkau.

Mengintegrasikan Rantai Pasok, Holding UMKM dapat mengintegrasikan berbagai UMKM dalam rantai pasok yang lebih luas. Dengan menjadi bagian dari holding, UMKM dapat terhubung dengan industri besar sebagai mitra dalam penyediaan bahan baku, komponen, atau produk setengah jadi. Hal ini memungkinkan UMKM untuk menjadi pemain penting dalam ekosistem bisnis yang lebih besar.

Manfaat Pembentukan Holding UMKM

Peningkatan Skala Ekonomi, Dengan menyatukan UMKM dalam holding, biaya produksi dapat ditekan melalui pengadaan bahan baku secara kolektif. Holding juga memungkinkan distribusi yang lebih efisien, sehingga produk UMKM dapat bersaing di pasar dengan harga yang kompetitif. Hal ini sangat relevan dalam industri makanan, kerajinan, dan tekstil, di mana biaya bahan baku sering kali menjadi komponen utama dari struktur biaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline