Senin, 35 Februari 2019, Lingkung Seni Gerakan Pramuka ( LISKA ) UIN SGD Bandung, mengadakan sebuah pagelaran seni bernama "MOTEKAR" yang bertempat di Teras Sunda Cipadung. Nama MOTEKAR sendiri diambil dari nama angkatan LISKA yaitu angkatan yang ke-22 yang berarti kreatif tanpa batas.
Pagelaran ini dihadiri oleh para tamu undangan, diantaranya Pamong Unit Liska, Pamong Unit Protokol, Pembina Satuan SGD, Kementerian Seni dan Kebudayaan, pengembangan produk budaya dan alumni Gerakan Pramuka. Dan pastinya dihadiri oleh Anggota Gerakan Pramuka dari mulai angkatan 36 sampai angkatan 39.
Selain itu banyak juga dari kalangan luar anggota termasuk para mahasiswa/i UIN Sunan Gunung Djati Bandung maupun dari luar kampus yang turut hadir untuk menyaksikan acara tersebut.
Dari namanya saja memang sudah kreatif, pagelaran ini sungguh sangat menarik perhatian penonton dengan berbagai penampilan yang luar biasa, diantaranya ; Tarian upacara adat, Modern dance, Tradisional dance, Perkusi dan lain-lain.
Ditambah lagi dengan adanya tokoh Abah dan Ambu sepasang kakek dan nenek yang mempunyai anak bernama Neng Alit. Mereka berasal dari suku Sunda asli dengan ciri khas gaya mereka yang sangat menghibur penonton.
"Tujuan dan harapan dari pagelaran seni ini agar Calon Liska mampu menjadi seniman yang profesional dalam mempersembahkan sebuah pertunjukan," ujar Siti Mimbi Salima Selaku Anggota Muda LISKA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H