Lihat ke Halaman Asli

Bisakah Kita Mencapai Kesetaraan Gender pada Masa Indonesia Emas 2024?

Diperbarui: 1 Juni 2024   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia telah menetapkan ambisi besar untuk mencapai "Masa Indonesia Emas" pada tahun 2045, yang ditandai dengan kemajuan ekonomi, sosial, dan politik yang signifikan. Namun, di tengah semangat untuk mencapai tujuan tersebut, perhatian yang khusus mulai muncul terkait dengan kesetaraan gender. Pertanyaan yang muncul: Bisakah kita mencapai kesetaraan gender pada Masa Indonesia Emas 2024?

Meskipun pencapaian kesetaraan gender telah menjadi fokus dalam agenda pembangunan di Indonesia, tantangan-tantangan yang signifikan masih terus ada. Dalam beberapa dekade terakhir, langkah-langkah penting telah diambil untuk meningkatkan kesetaraan gender, seperti perubahan kebijakan untuk mendukung hak-hak perempuan, peluncuran program-program pendidikan dan pelatihan khusus untuk perempuan, serta upaya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam kehidupan politik dan ekonomi. Namun, meskipun ada kemajuan yang signifikan, kesenjangan gender masih menjadi kenyataan yang kompleks di berbagai sektor.

Di bidang ekonomi, misalnya, perempuan masih menghadapi tantangan akses terhadap kesempatan kerja yang setara dengan laki-laki, serta kesenjangan upah yang persisten. Di sektor politik, meskipun ada peningkatan partisipasi perempuan dalam pemilihan umum dan penunjukan dalam posisi pemerintahan, mereka masih belum sepenuhnya diwakili secara proporsional di tingkat keputusan politik tertinggi. Selain itu, dalam ranah sosial, masih ada prevalensi diskriminasi gender dan kekerasan terhadap perempuan yang memerlukan tindakan lebih lanjut untuk diatasi.

Untuk mencapai kesetaraan gender pada Masa Indonesia Emas 2045, langkah-langkah konkret perlu diambil sejak sekarang. Diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, maupun individu, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesetaraan gender. Hal ini meliputi perubahan kebijakan yang lebih inklusif, investasi dalam pendidikan dan pelatihan untuk perempuan, pemberdayaan ekonomi perempuan, serta peningkatan kesadaran dan pembangunan budaya yang menghormati hak-hak perempuan. Hanya dengan upaya bersama dan komitmen yang kokoh, Indonesia akan dapat meraih kesetaraan gender yang sejati dan menjadi negara yang lebih adil dan makmur bagi semua warganya.

Kesetaraan gender menjadi landasan penting bagi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Ini tidak hanya menyangkut perjuangan hak-hak perempuan, tetapi juga mengakui bahwa tanpa kesetaraan gender, potensi penuh masyarakat tidak akan tercapai. Meskipun Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan, masih ada tantangan yang harus diatasi untuk mencapai kesetaraan gender sepenuhnya.

Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan dalam partisipasi ekonomi antara pria dan wanita. Meskipun wanita Indonesia telah meningkatkan akses pendidikan dan keterampilan, kesenjangan upah dan akses ke peluang ekonomi masih ada. Untuk mengatasi hal ini, perlu diperkuat inisiatif untuk meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan, seperti akses ke pendanaan usaha, pelatihan keterampilan, dan dukungan untuk wirausaha perempuan.

Selain itu, isu seperti kekerasan gender, akses kesehatan reproduksi, dan kesenjangan dalam pendidikan tetap menjadi perhatian serius. Implementasi undang-undang yang melindungi hak-hak perempuan sering kali terhambat oleh budaya patriarki dan kurangnya sumber daya.

Namun, ada juga harapan dan momentum yang menjanjikan. Peningkatan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender terlihat dari upaya pemerintah dan masyarakat sipil, seperti melalui Gerakan Nasional Kesetaraan Gender (GNKG). Selain itu, partisipasi perempuan dalam politik dan kepemimpinan semakin meningkat, dengan adanya presiden perempuan pertama di Indonesia dan keterlibatan wanita dalam pengambilan keputusan.

Mencapai kesetaraan gender pada Masa Indonesia Emas 2024 mungkin tidak langsung dapat dijawab dengan ya atau tidak. Namun, untuk mencapai visi tersebut, kesetaraan gender harus menjadi prioritas utama dalam setiap aspek pembangunan. Ini membutuhkan kerja keras, kolaborasi lintas sektor, dan komitmen yang kuat dari semua pihak.

Kesetaraan gender bukan hanya tentang keadilan, tetapi juga tentang keberlanjutan dan kemakmuran bagi semua. Oleh karena itu, saat kita menuju Masa Indonesia Emas, mari bersatu dalam tekad untuk memastikan bahwa kesetaraan gender menjadi kenyataan, bukan hanya impian.

Kesimpulan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline