Lihat ke Halaman Asli

Galeri Cerita Ani Wijaya

The taste of arts and write

Kosong

Diperbarui: 16 November 2015   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

  Jejak langkah dapat tersapu hujan, pun tapak yang pernah terpeta di setiap inchi permukaan kulit.
Hanya tinggalkan saksi bisu, di dunia mereka tak bakal berkisah.
Namun rangkaian ucap, manis... kan selalu menggaung dalam rongga indera pendengar.
Sentuh, dekap serta kecup tanggalkan rasa di relung sanubari.
Memori yang berulang terputar, koyakkan syaraf. Jejali sel sel terkecil, tertimbun sumbatkan otak.
Bahkan nama milikmu, menggema...
Andai ini berupa peluru, tentu ia telah tembus jantung. Kan kucongkel, sungguh..meski kuras seluruh darah.
Jika saja cuma sebilah pedang, tertancap tepat di ulu hati. Maka cabut saja, meski jiwa kan turut melayang.
Karena tak ada beda. Tanpamu aku 'mati' kosong seperti zombi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline