Aisha Saraswati/2010912320017
Ghina Aristawidya Sedar/2010912220013
Karina Angela/2010912320003
Kehamilan adalah suatu proses yang alamiah dan fisiologi, setiap wanita dengan organ reproduksi sehat yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, dengan lamanya 280 hari terhitung dari hari pertama terakhir haid. Kehamilan dan persalinan merupakan fase krisis dalam kehidupan seorang wanita. Peristiwa ini memiliki dampak pada bagaimana seorang wanita melewati fase transisi untuk menjadi ibu termasuk Kesehatan fisik dan mentalnya dan juga kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Pada saat kehamilan kehidupan sosial seorang wanita pada saat hamil berada pada status marginality dimana ibu mulai berperilaku berbeda dari biasanya misalnya dengan memperhatikan pola makan, aktivitas, dan lain-lain. Kekayaan budaya dari berbagai suku bangsa yang tersebar diseluruh Indonesia telah mewarnai berbagai upaya dibidang Kesehatan. Disadari atau tidak disadari, faktor-faktor kepercayaan dan konsepsi-konsepsi budaya termasuk di dalamnya pengetahuan tradisional mendasari sikap dan perilaku masyarakat kaitannya dengan perawatan kehamilan. Kepercayaan dan konsepsi-konsepsi budaya tersebut adakalanya berdampak positif atau berdampak negatif terhadap Kesehatan ibu hamil (1).
Semakin tahun angka kematian ibu semakin meningkat, banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Salah satunya yaitu permasalahan reproduksi pada ibu hamil, kurangnya pengetahuan dan edukasi mengenai kehamilan membuat para calon ibu kurang mendapatkan gizi yang tercukupi. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan Negara ASEAN lainnya. Untuk mengatasi tingginya Angka Kematian Ibu maka perlu dilakukan edukasi dan dengan cara mengonsumsi makanan, sayuran, dan buah-buahan yang penuh gizi. Salah satu buah yang bermanfaat bagi Kesehatan ibu hamil adalah kelapa muda. Kelapa merupakan komoditas stategis karena memiliki peran sosial budaya dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Besarnya manfaat air kelapa hingga disebut oleh masyarakat sebagai tree of life atau pohon kehidupan karena memiliki sejuta manfaat, terutama pada ibu hamil (2,3).
Pemberian makan dan minum selama persalinan merupakan hal yang tepat, karena memberikan lebih banyak energi dan mencegah dehidrasi (dehidrasi dapat menghambat kontraksi/tidak teratur dan kurang efektif). Oleh karena itu, anjurkan ibu makan dan minum selama persalinan dan kelahiran bayi, anjurkan keluarga selalu menawarkan makanan ringan dan sering minum pada ibu selama persalinan. Dalam hal ini air kelapa sangat baik untuk kebutuhan cairan dan nutrisi selama persalinan. Pemberian air kelapa muda pada ibu intranatal dinilai lebih efisien dibandingkan dengan air mineral biasa, karena air kelapa muda yang mengandung elektrolit, isotonik, mineral dan vitamin lainnya akan menambah kekuatan meneran pada ibu sehingga tidak terjadi persalinan macet atau persalinan lama karena faktor power atau kekuatan ibu (5).
Air kelapa memiliki khasiat dan nilai gizi yang baik. Banyak sekali manfaat, air kelapa kaya akan kalium yang dapat memulihkan stamina dengan segera. Selain mineral, air kelapa juga mengandung gula (bervariasi antara 1,7 sampai 2,6 persen) dan protein (0,07-0,55 persen). Karena komposisi gizi yang demikian itu, air kelapa berpotensi dijadikan bahan baku produk pangan. Air kelapa muda yang kaya akan kandungan kalsium, kalium, eletrolit, klorida dan magnesium mampu meredakan nyeri dan mampu meningkatkan kontraksi uterus. Kelapa kaya protein dan tinggi kalori, protein yang terkandung dalam kelapa termasuk jenis protein yang membantu untuk membangun otot. Pada saat persalinan, pemberian atau pemanfaatan air kelapa muda dianggap mampu meredakan nyeri. Air kelapa muda yang kayak akan kandungan kalsium, kalium, eletrolit, klorida, magnesium, riboflavin, dan juga sodium. Sebagai isotonik alami yang kaya mineral dan memliki elektrolit cair yang sama dengan kandungan cairan di dalam tubuh, tentu saja, air kelapa sangat berguna untuk menghindari dehidrasi dan sangat cepat untuk memulihkan stamina. Ibu bersalin membutuhkan lebih banyak air dibandingkan orang lain yang berada dalam keadaan normal. Dehidrasi selama persalinan akan menyebabkan masalah Kesehatan diantaranya sakit kepala, edema, kram, menyebabkan nyeri dan bahkan dapat mengurangi kontraksi uteris yang mengakibatkan persalinan prematur (2).
Penyakit pada ibu hamil pada umumnya yaitu hipertensi (tekanan darah yang tinggi), hal tersebut merupakan salah satu yang dapat menyebabkan ibu hamil. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Farapti dan Sayogo tahun 2014 menunjukkan bahwa terjadi mekanisme penurunan tekanan darah dengan adanya kandungan kalium yang terkandung dalam air kelapa muda, dimana mekanisme kerja kalium dalam air kelapa muda dapat menurunkan tekanan darah melalui natriuresis dan penurunan Renin Angiotensin Aldosteron. Kandungan yang terdapat pada air kelapa yaitu Air kelapa muda mempunyai kandungan seperti gula, protein, kalium, kalsium, magnesium, vitamin C. Kandungan kalium yang tinggi pada kelapa muda dapat menurunkan tekanan darah, sehingga air kelapa muda dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah (4).
Selain mencegah hipertensi, air kelapa juga membantu memudahkan persalinan ibu hamil karena mampu menambah energi, mencegah penyakit kardiovaskular karena air kelapa mampu meningkatkan HDL, mencegah dehidrasi, mencegah gangguan pencernaan, melancarkan sirkulasi darah, mencegah infeksi saluran kemih, menjernihkan air ketuban, menjaga berat badan sehat, meningkatkan kekebalan tubuh, dan membantu mengontrol gula darah (3,4).
Selain dari sisi kesehatan, pemberian air kelapa bagi ibu hamil juga banyak memiliki mitos yang masih dipercaya oleh kebanyakan masyarakat. Contohnya saja seperti masih banyak masyarakat yang percaya bahwa hanya dengan memberikan air kelapa, ibu hamil bisa mendapatkan semua nutrisi. Padahal nyatanya, air kelapa memang memiliki nutrisi penting, tetapi tidak bisa memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Selain itu, masih ada pula masyarakat yang percaya bahwa jika ibu hamil meminum air kelapa maka akan membuat kepala bayi menjadi besar, kenyataannya tidak ada hubungan antara besarnya kepala bayi dengan konsumsi air kelapa pada ibu hamil. Maka dari itu, jika kita mendapatkan informasi khususnya mengenai kesehatan, perlu dicari tahu terlebih dahulu kebenarannya, agar tidak memberikan dampak yang tidak diinginkan oleh masyarakat (2,5).
- Hartiningrum, C. Y., Sit, M. Kes., Annisa Rahmidini, S. S. T., M. Keb. Gambaran Kepercayaan Dan Tradisi Ibu Hamil Dalam Asuhan Kehamilan di Wilayah Desa Cikunir Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Bidkesmas Respati 2019; 2(10): 80-98.
- Susilawati, Yuviska IA. Pengaruh Pemberian Air Kelapa (Hijau) Muda Pada Ibu Bersalin Terhadap Lamanya Persalinan Kala II Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019. Jurnal Kebidanan 2019; 5(3): 236-242.
- Ipa M, Prasetyo DA, Kasnodiharjo. Praktik budaya perawatan dalam kehamilan persalinan dan nifas pada etnik Baduy Dalam 2016.; 7(1): 25-36.
- Munthe NBR, dkk. Pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi 2021; 4(1): 58-64.
- Saidah N. Efektivitas pemberian air kelapa muda terhadap lama kala II persalinan pada ibu intranatal. Health Sciences Journal 2016; 2(1): 1-14.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H