Lihat ke Halaman Asli

Anisa Aiswara

UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Tim Methafos Juara Bertahan Di Permalukan Oleh Tim Lawan Pada Laga Pertama

Diperbarui: 22 Desember 2024   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Roni Setiawan

Menjadi pemenang di gelaran akbar sekelas fakultas adalah dambaan setiap prodi kala ikut berpartisipasi. 

Namun, ada satu kutukan yang menghantui bagi para pemenang piala DiesNatalise FUAH ketika kembali berpartisipasi dalam edisi selanjutnya. 

Kutukan tersebut harus dirasakan oleh Tim Methafos dari prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir angkatan 21 yang pada laga sebelumn-sebelumnya telah unggul di turnamen tersebut. 

Kejadian ini dimulai ketika Tim Methafos sebagai kampiun di Piala DiesNatalise 2024 harus gugur di babak awal pada Piala DiesNatalise FUAH.

Berada satu bagan dengan SPI angkatan 21, membuat Tim Methafos kebanggan prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir tak berkutik dengan nihil kemenangan. 

Ketidaklolosannya ini memunculkan anggapan baru bahwa kutukan kembali berlanjut bagi tim juara bertahan. 

Banyak yang beranggapan pula, bahwa Tim Methafos untuk masanya sudah habis, pasalnya banyak tim juga telah berbenah termasuk tim dari prodi SPI. 

BELAJAR DARI KESALAHAN

Setelah Tim SPI menggeser juara bertahan dari point 3 gol yang dimainkan di babak pertandingan membuat Tim Methafos kebanggaan Prodi Ilmu Al-Qur'an danTafsir harus menerima kenyataan dan bisa belajar dari kesalahan.

Sumber: Roni Setiawan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline