"MARIPOSSA"
Film Mariposa adalah film drama komedi romantis Indonesia tahun 2020 yang disutradarai oleh Fajar Bustomi dan diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama karya Hidayatul Fajriyah (Luluk HF) serta diproduksi oleh Falcon Pictures dan Kharisma Starvision Plus. Film ini dibintangi oleh Adhisty Zara, Angga Yunanda, dan Abun Sungkar. Film Mariposa mengisahkan tentang perjalanan cinta Acha dan Iqbal, keduanya merupakan murid SMA yang dikenal sebagai murid berprestasi di sekolahnya.
Acha (diperankan Adhisty Zara) adalah seorang yang ambisius untuk mendapatkan hati teman sekelasnya, Iqbal (diperankan Angga Yunanda) yang digambarkan sebagai sosok yang cuek, keras kepala, dan selalu bersikap dingin. Film ini mendapatkan respons positif dari penikmat film Indonesia dan sukses mendapatkan 140 ribu penonton pada hari pertama penayangannya diseluruh bioskop di Indonesia.
Film Mariposa menceritakan kisah cinta seorang gadis SMA bernama Acha, cantik dan cerdas. Film ini berkisah tentang perjuangan Acha mengejar cinta Iqbal, teman sekelasnya yang digambarkan cuek, keras kepala, dan selalu dingin. Kisah cinta ini terjadi di bangku SMA dan menjadi subjek utama film Mariposa.
Beberapa penonton menyukai film ini karena ceritanya yang menghibur, mengharukan, dan aktingnya yang cukup bagus. Namun sebagian penonton juga menganggap film ini terlalu klise dan tidak memiliki kejutan dalam plotnya. Meski begitu, film Mariposa masih menjadi salah satu film paling terkenal di Indonesia.
Pesan yang ingin disampaikan film Mariposa kepada penontonnya adalah:
1. Pentingnya mengejar impian dan berprestasi dalam studi
2. Jujurlah pada diri sendiri dan ikuti keinginan hati
3. Sadarilah bahwa cinta bisa datang dari siapa saja dan kapan saja
4. Pentingnya mendukung dan memahami pasangan dalam suatu hubungan.
Kisah cinta dalam film Mariposa dapat menginspirasi penonton remaja karena:
1. Menunjukkan pentingnya mengejar impian dan mencapai kesuksesan akademis, sehingga mereka dapat menjadi teladan bagi generasi mudanya.
2. Tunjukkan pentingnya jujur pada diri sendiri dan mengikuti keinginan hati, untuk menginspirasi audiens remaja untuk mengejar apa yang mereka sukai.
3. Menunjukkan bahwa cinta bisa datang dari siapa saja dan kapan saja, sehingga dapat menginspirasi penonton remaja untuk tetap terbuka dan tidak menutup diri terhadap kemungkinan adanya cinta.